✏️Afwan Ustadz, saya mendapat broadcast berikut ini, bagaimana hukumnya? Apakah boleh ikut-ikutan menyebarkannya?
📝“Tepat jam 00.00 malam nanti, akan datangnya Sya’ban Rasullullah Bersabda “Barang Siapa Yang Memberitahukan Berita Sya’ban kepada Yang Lain, maka Haram Api Neraka Baginya”. Dan tolong baca sebentar saja kita berdzikir mengingat اَللّهُ … bismillah “Subhanallah, Walhamdulillah, Walaa ilaaha ilallah, Allahu-Akbar, Laa haula wala quwata illa billahil aliyil adzim” Bila disebarkan, Anda akan membuat beribu-ribu manusia berzikir kepada Allah SWT آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ
📝Maaf… Jangan putus di Anda. Gak sampai 1 menit kok.. اَللّهُ Maha BESAR..
✏️Jawab:
[arabic-font]وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ[/arabic-font]📌Jika dilihat di dalam isi broadcast tersebut, maka kita mendapati ada penyebutan sabda Nabi ﷺ. Dan hadits tersebut tidak benar dari Nabi ﷺ. Maka seharusnya, bagi siapapun yang akan menyebarkan sebuah berita, khususnya menyangkut sabda Nabi ﷺ, maka dia harus yakin benar bahwa hadits tersebut shahih dari beliau ﷺ. Jika tidak, maka harus diam, dan tidak ikut-ikutan menyebarkannya karena berarti sama halnya dia telah berdusta atas nama Nabi ﷺ.
📚Rasulullah ﷺ bersabda:
[arabic-font]مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.[/arabic-font]
📚Artinya : Barangsiapa berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendaklah ia mengambil tempat duduknya dari Neraka.”
📚(Hadits Shahih Mutawatir diriwayatkan Imam Ahmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, ad-Darimy, dan lainnya)
📌Di dalam riwayat lain juga disebutkan:
[arabic-font]عَنْ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لاَ تَكْذِبُوْا عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ يَكْذِبُ عَلَيَّ فَلْيَلِجِ النَّارَ[/arabic-font]
📚Dari ‘Ali, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah ﷺ, ‘Janganlah kamu berdusta atas (nama)ku, karena se-sungguhnya barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka pasti ia masuk Neraka.’”
📚[HSR. Ahmad (I/83), al-Bukhari (no. 106), Muslim (I/9) dan at-Tirmidzi (no. 2660)]
[arabic-font]عَنْ الْمُغِيْرَةِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ كَذِباً عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ فَمَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ[/arabic-font]
📚Dari Mughirah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “Telah bersabda Rasulullah ﷺ: Se-sungguhnya berdusta atas (nama)ku tidaklah sama seperti berdusta atas nama orang lain. Barangsiapa berdusta atas (nama)ku dengan sengaja, maka hendak-lah ia mengambil tempat duduknya dari Neraka.”
📚[ HSR. Al-Bukhari (no. 1291) dan Muslim (I/10), diri-wayatkan pula semakna dengan hadits ini oleh Abu Ya’la (I/414 no. 962), cet. Darul Kutub al-‘Ilmiyyah dari Sa’id bin Zaid.)]
📌Maksud berdusta atas nama Rasulullah ﷺ itu ialah: “Membuat-buat omongan atau cerita dengan sengaja yang disandarkan atas Rasulullah ﷺ, lalu ia mengatakan: ‘Bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda atau mengerjakan begini dan tidak mengerjakan hal yang demikian.’”
📌Orang yang berdusta dengan sengaja atas nama Nabi ﷺ akan masuk api Neraka.
Oleh karena itu, wajib atas kaum Muslimin untuk ber-hati-hati jangan sampai terjatuh dalam dusta atas nama Nabi ﷺ.
📌Dan para ulama telah sepakat tentang haramnya membawakan hadits-hadits maudhu’ (palsu), yakni hadits yang dibuat orang atas nama Nabi ﷺ, dengan sengaja maupun tidak sengaja. Bolehnya membawakan hadits maudhu’ itu hanya ketika menerangkan kepalsuannya kepada ummat, agar ummat selamat dari berdusta atas nama Nabi ﷺ.
🍂 Wallahu ta’ala a’lam bish-showab.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
🌺 Group Tanya Jawab Khusus Muslimah 🌺
📘 Majelis Taklim Salsabila Alumni SMANDA/SMUNDA 📘
📲 Untuk bergabung ketik “GABUNG_Nama_Angkatan” KIRIM ke no. +6285749060476📕
📲 Join via Telegram https://telegram.me/akhowatsmanda atau klik http://bit.ly/20jtqpe untuk melihat kumpulan tanya jawab dari awal.
🌎 http://www.attabiin.com/category/konsul-salsabila/
📻 Ikuti siaran radio al-Umm 102,5 FM Malang, Relay Pandaan dan sekitarnya di 102,8 FM