Kesalahan-Kesalahan Khusus Berkaitan Dengan Do’a Qunut (10) Kesalahan yang terjadi pada sebagian imam

 

Sebagian imam membuka do’a qunut witir dengan sebagian pujian-pujian panjang, lalu memanjang penyebutannya dengan suatu pola yang keluar dari pola permohonan yang cocok dengan tempat kedudukan berdo’a menuju pola berita yang cocok untuk kedudukan nasihat, dorongan dan ancaman. Suatu perkara yang sebagiannya dikhawatirkan membatalkan shalat karena mengandung kemungkinan hukum berbicara dengan sengaja yang tidak disyari’atkan di dalam shalat.

 

Dan termasuk perkara yang telah diketahui bahwa shalat, semuanya adalah sanjungan dan pujian kepada Allah; sementara do’a qunut datang setelah bangkit dari ruku’ yang di dalamnya terdapat tasbih, ta’zhiim (pengagungan Allah), pujian dan sanjungan kepada Allah , dan setelah ucapan rabbanaa wa lakal hamdu, maka tidak ada dalil penambahan puja pujian lebih dari apa yang telah disyari’atkan pada tempat ini. Wallaahu a’lam. ([1])

 

(Diterjemahkan oleh Muhammad Syahri dari kitab Akhthaa-unaa Fii Ramadhaan; al-Akhthaa` al-Khaashshah Bishalaatil Witri Wa Du’aa-i al-Qunuuti Fiihaa, Syaikh Nada Abu Ahmad)

 

_____________________________________________________________

Footnote:

([1]) ‘Uuduu Ilaa Khairi al-Hudaa, hal. 54, Muhammad Isma’iil al-Muqaddam hafizhahullaah.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *