Mereka Yang Dirahmati (23) Mereka Yang Shalat Empat Rakaat Sebelum Ashar

 

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma, dia berkata, ‘Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

«رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا»

 

“Semoga Allah merahmati seseorang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar.” ([1])

 

Al-Munawiy([2]) rahimahullah berkata:

 

[رَحِمَ اللهُ امْرَأً صَلَّى قَبْلَ الْعَصْرِ أَرْبَعًا] “Semoga Allah merahmati seseorang yang dia shalat empat rakaat sebelum Ashar”. Ibnu Qudamah berkata, “Ini adalah sebuah motivasi padanya, akan tetapi beliau tidak menjadikannya bagian dari sunnah-sunnah rawatib dengan dalil bahwa Ibnu ‘Umar, yaitu perawinya, tidak menjaganya.” Al-Ghazzaaliy rahimahullah berkata, “Disunnahkan dengan kesunnahan muakkad, dalam rangka berharap masuk di dalam do’a Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, dikarenakan do’a beliau adalah mustajab, tidak bisa tidak.”

 

Dapun sebab do’a Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bagi orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar, maka yang nampak –wallaahu a’lam– yaitu bahwa betapapun besarnya urusan shalat Ashar, hanya saja banyak dari manusia bermalas-malasan darinya. Maka menjadi tinggilah urusan orang yang shalat Ashar pada waktu. Maka bagaimana pula dengan orang yang shalat empat rakaat sebelumnya, dan berangkat di awal waktu menuju masjid, atau berangkat di awal waktu untuk bangun di panasnya tengah siang, lalu bersegera berwudhu’, kemudian dia tegakkan kedua kakinya untuk Allah subhaanahu wata’aalaa dengan shalat empat rakaat sebelum Ashar. Maka orang ini, lebih berhak untuk masuk di bawah do’a Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam “semoga Allah merahmati orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar”.

 

Maka kita memohon kepada Allah agar membantu kita di atas hal ini, sesungguhnya Dialah yang mengurusi hal itu, dan berkuasa atasnya. Wallaahu ta’aala a’lam. ([3])

 

(30 Sababan Li Tunaala Rahmatullaahi Ta’aalaa, Abu Abdirrahman Sulthan ‘Aliy, alih bahasa Muhammad Syahri)

________________________________________

Footnote:

([1]) HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi, Syaikh al-Albaniy berkata, “Hasan shahih” (Sunan at-Tirmidzi wa Dha’iifuhu (430), Shahiih Abi Dawud (1154)

([2]) Faidhu al-Qadiir (IV/24)

([3]) as-Syaikh Muhammad Mushthafa al-Iskandariy, al-Marhuumuuna Fi as-Sunnah an-Nabawiyah, hal. 190.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *