Keyakinan Sesat Tentang ‘Ain & Hasad (13-19)

 

  1. Keyakinan meletakkan mushhaf di dalam mobil dalam rangka menolak ‘ain atau menjaga diri dari bahaya.

 

Fadhilatusysyaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah ditanya tentang hukum meletakkan mushhaf di dalam mobil dalam rangka bertabarruk dan menjaga diri dari ‘ain, serta kekhawatiran dari kecelakaan?

 

Maka beliau rahimahullah menjawab, ‘Hukum meletakkan mushhaf di dalam mobil dalam rangka menolak ‘ain atau dalam rangka menjaga diri dari bahaya adalah sebuah bid’ah. Dikarenakan para sahabat radhiyallaahu ‘anhum tidak pernah membawa-bawa mushhaf dalam rangka menolak bahaya atau ‘ain.

 

Dan jika ini adalah bid’ah maka sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

 

وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلُّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

 

“Dan setiap bid’ah adalah sesat dan setiap kesesatan di dalan neraka.” (HR. Imam Ahmad dan at-Tirmidzi)([1])

 

  1. Keyakinan bahwa menggantungkan sepatuh di dalam mobil akan bisa menolak ‘ain dan hasad.

 

Dan ini adalah keyakinan yang salah, dan ia termasuk bagian dari kesyirikan. Demikian juga memercikkan garam, atau ucapan orang yang berkata, ‘Pegang eratlah kayu, atau jimat tapak lima pada matamu.’ Dan perkara-perkara ini tidak akan menolak hasad, dan tidak akan mendatangkan kemanfaatan. Maka dimanakah mereka terhadap kedudukan ruqyah syar’iyyah?

 

  1. Keyakinan bahwa tawas, dan ikan asin merupakan pengobatan untuk menolak hasad.

 

Maka diantara manusia ada orang yang jika dia merasa bahwa putranya terkena hasad, dia mendatangkan tawas dan kemenyan untuk kemudian meletakkan keduanya di atas api, lalu meminta anaknya untuk lewat di atasnya sebanyak tujuh kali.

 

Kemudian dia mengeklaim bahwa api itu akan menggambarkan rupa orang yang hasud. Setelah itu, menempatkan abunya di dalam suatu kain, kemudian melemparkannya diantara perempatan jalan.

 

Bahkan, diantara mereka ada yang mengasapi rumah atau tempat tinggalnya setiap pagi dengan tawas dan kemenyan dalam rangka menolak hasad.

 

Terdapat banyak perkara lain yang dilakukan, dan mereka meyakininya bahwa hal itu akan menolak ‘ain serta hasad. Diantaranya,

 

  1. Keyakinan bahwa bawang putih bisa melindungi diri dari ‘ain dan hasad.
  2. Tidak perhatian dengan kebersihan anak-anak bisa melindungi dari ‘ain dan hasad.
  3. Memecah telur di atas mobil dan semacamnya bisa menjaga dari ‘ain dan hasad.
  4. Melumuri mobil dengan darah, bisa menjaganya dari ‘ain dan hasad.

 

Dan semua keyakinan tersebut adalah batil, lagi rusak.

 

(Diambil dari buku 117 Dosa Wanita Dalam Masalah Aqidah Dan Keyakinan Sesat, terjemahan kitab Silsilatu Akhthaainnisaa`; Akhtaaul Mar-ah al-Muta’alliqah bil ‘Aqiidah Wal I’tiqaadaat al-Faasidah, karya Syaikh Nada Abu Ahmad)

______________________

Footnote:

([1]) HR. an-Nasa`iy (1578), Ibnu Khuzaimah (1785), at-Thabraniy (8521), Muslim (867), Ibnu Majah (45), al-Jaami’ as-Shahiih li as-Sunan wa al-Masaanid (2/146)-pent

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *