Keyakinan Sesat Tentang ‘Ain & Hasad (11,12)

 

  1. Melelehkan timah dan menggunakannya untuk mengusir jin dan syetan dalam rangka menjaga diri dari ‘ain dan hasad.

 

Dan ini adalah sebuah keyakinan salah yang rusak.

Telah dinyatakan pertanyaan kepada al-Lajnah ad-Da-imah lil-Ifta` tentang hukum menuangkan timah di atas kepala untuk menguraikan sihir?

 

 Lajnah yang diketuai oleh Samaahatusysyaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baaz rahimahullah menjawab, ‘Tidak boleh baginya untuk merendahkan diri kepada apa yang mereka klaim sebagai pengobatan dengan menuangkan timah dan semacamnya di atas kepalanya. Maka sesungguhnya ini termasuk bagian dari perdukunan. Dan keridhaannya dengan yang demikian adalah bentuk tolong menolong mereka diatas perdukunan dan bentuk permintaan tolong kepada syetan-syetan bangsa jin.’ Selesai.

 

Abu Bakar bin Muhammad al-Hanbaliy berkata, ‘Dan tidak boleh bagi seorang muslim untuk tunduk kepada apa yang mereka klaim sebagai pengobatan; seperti komat-kamit mereka dengan membaca mantra-mantra, atau menuangkan timah dan khurafat-khurafat lain yang mereka lakukan. Maka semua ini adalah termasuk perdukunan, dan penipuan terhadap manusia, dan barangsiapa meridhainya maka sungguh dia telah membantu mereka di atas kebatilan dan kekufuran mereka.”([1])

 

  1. Melemparkan sepotong makanan ke permukaan tanah jika dia memperhatikan ada orang yang melihat kepadanya; dia melakukannya karena kekhawatiran dari terkena ‘ain.

 

Dan ini adalah keyakinan yang rusak, sebagaimana dikatakan oleh Fadhiilatusysyaikh ibnu ‘Utsaimin rahimahullah saat beliau ditanya tentang masalah ini.

 

Beliau rahimahullah berkata, ‘Ini adalah keyakinan yang rusak, berdasarkan sabda Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam,

 

«إِذَا سَقَطَتْ لُقْمَةُ أَحَدِكُمْ فَلْيُمِطْ عَنْهَا الْأَذَى وَلْيَأْكُلْهَا، وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ»

 

“Jika suapan makanan salah seorang diantara jatuh, maka hendaknya dia membersihkan kotoran darinya, kemudian hendaknya dia memakannya, dan janganlah dia meninggalkan untuk syetan.”([2]) al-Hadits, dan ia ada pada riwayat imam Muslim.

 

(Diambil dari buku 117 Dosa Wanita Dalam Masalah Aqidah Dan Keyakinan Sesat, terjemahan kitab Silsilatu Akhthaainnisaa`; Akhtaaul Mar-ah al-Muta’alliqah bil ‘Aqiidah Wal I’tiqaadaat al-Faasidah, karya Syaikh Nada Abu Ahmad)

______________________

Footnote:

([1]) ‘Ilaajul Umuur as-Sihriyyah min as-Syari’ah al-Islaamiyyah, hal. 102

([2]) HR. Muslim (2034)-pent

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *