1- Awal Penciptaan Manusia, Bukti Keberadaan Alloh
- Al-‘Alaq/96: 1-5
Alloh Ta’ala berfirman:
ٱقرَأۡ بِاسمِ رَبِّكَ ٱلَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ ٱلإِنسَٰنَ مِن عَلَقٍ (٢) ٱقرَأۡ وَرَبُّكَ ٱلأَكرَمُ (٣) ٱلَّذِي عَلَّمَ بِالقَلَمِ (٤) عَلَّمَ ٱلإِنسَٰنَ مَا لَم يَعلَم (٥)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, Yang mengajar dengan perantaran pena, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq/96: 1-5)
PETUNJUK-PETUNJUK AYAT:
Dari ayat-ayat yang mulia ini, kita dapat mengambil banyak petunjuk dan faedah, antara lain:
1- Dalil yang nyata keberadaan Allah Ta’ala yang menciptakan seluruh makhluk, termasuk manusia.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rohimahulloh berkata:
“Sesungguhnya maksud ayat ini adalah penjelasan bukti adanya Al-Khaliq Ta’ala, sedangkan penunjukkan bukti hanyalah dengan pernyataan-pernyataan awal yang diketahui oleh orang yang bukti itu ditunjukkan kepadanya.
Maksud ayat ini adalah penjelasan bukti kepada manusia dan petunjuk bagi mereka, sedangkan mereka semua mengetahui bahwa manusia diciptakan dari segumpal darah.”. (Majmu’ Fatawa, 16/260)
2- Pentingnya ilmu dan mempelajarinya.
Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata:
“Di antara kemurahan Allah Ta’ala adalah pengajaranNya kepada manusia perkara yang dia belum mengetahuinya. Sehingga Allah memuliakan manusia dengan ilmu, dan ilmu inilah kedudukan yang dimiliki oleh bapak manusia, Nabi Adam ‘alaihis sallam, di atas malaikat.” (Tafsir Ibnu Katsir, Dar Thayyibah, 8/437)
3- Nabi sholallahu ‘alaihi wa sallam seorang ummi (buta huruf), bukti nyata kebenaran beliau sebagai utusan Allah.
Perintah Alah Ta’ala kepada Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi wa sallam untuk membaca bukan berarti beliau sholallahu ‘alaihi wa sallam tidak buta huruf, karena membaca bisa dengan hafalan, bukan membaca tulisan.
Syaikh Ibnu ‘Asyuur at-Tunisi rohimahulloh berkata, “Firman Allah Ta’ala ‘Bacalah!’ adalah perintah membaca. Membaca adalah mengucapkan perkataan tertentu yang tertulis atau yang dihafal di luar kepala”. (Tafsir at-Tahriir wat Tanwiir, 16/400)
4- Allah berkuasa menciptakan manusia dari tidak ada menjadi ada, maka Dia juga berkuasa menghidupkan manusia setelah matinya pada hari kiamat.
5- Penetapan wahyu dari Allah dan kenabian Muhammad sholallahu ‘alaihi wa sallam.
6- Syari’at memulai bacaan dengan menyebut nama Allah. Oleh karena itu semua surat di dalam Al-Qur’an, selain surat at-Taubah, dimulai dengan bismillahi rahmaanir rahiim.
7- Penjelasan perkembangan nuthfah (air mani) di dalam rahim menjadi segumpal darah, darinya tercipta manusia.
8- Mengagungkan kedudukan Allah Ta’ala, dan keagungan kemurahanNya, tidak ada siapapun yang menandingiNya di dalam sifat pemurah.
9- Mengingatkan kedudukan penulisan dengan pena, karena pengetahuan dan ilmu tidak dikumpulkan kecuali dengan penulisan dan pena.
10- Penjelasan karunia Allah kepada manusia di dalam pengajaranNya terhadap perkara yang dia tidak tahu dengan perantara penulisan dan tulisan. (Point 5-10 kami nukilkan dari kitab Aisarut Tafaasir, surat Al-‘Alaq, 1-5, karya Syaikh Abu Bakar al-Jazairi) Wallahu A’lam.
Inilah sedikit penjelasan tentang ayat-ayat yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Bakda Ashar, Senin, 18-Sya’ban-1443 H / 21-Maret-2022 M