Seorang muslim mencintai apa yang dicintai oleh Allah ﷻ, dan membenci apa yang dibenci oleh Allah ﷻ. Oleh karena itulah, Allah telah mensifati para sahabat di dalam cinta mereka kepada Rasul-Nya ﷺ dan orang-orang beriman dengan firman-Nya,
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَينَهُم
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka…” (QS. al-Fath (48): 29)
Nabi ﷺ bersabda,
«ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ: أَنْ يَكُونَ اللهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ المَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلَّا لِلهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ»
“Tiga perkara, barangsiapa ketiganya ada padanya, maka dia mendapatkan manisnya iman dengan ketiganya; (yaitu) Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; mencintai seseorang, tidak mencintainya melainkan karena Allah; dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dia darinya sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam Neraka.”([1])
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote:
([1]) Muttafaqun ‘alaih, HR. al-Bukhari (16), Muslim (43)