Sarana Meraih Cinta Allah (22) Berbuat Baik Kepada Tetangga

 

Allah ﷻ berfirman,

 

وَبِالوَٰلِدَينِ إِحسَٰنًا وَبِذِي ٱلقُربَىٰ وَٱليَتَٰمَىٰ وَٱلمَسَٰكِينِ وَٱلجَارِ ذِي ٱلقُربَىٰ وَٱلجَارِ ٱلجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلجَنبِ وَٱبنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَت أَيمَٰنُكُمْ

 

… dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu… (QS. an-Nisa` (4): 36)

 

Nabi ﷺ bersabda,

 

«وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ، وَاللهِ لاَ يُؤْمِنُ» قِيلَ: وَمَنْ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: «الَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَايِقَهُ»

 

“Demi Allah, tidak beriman; demi Allah tidak beriman; demi Allah, tidak beriman.”

 

Dikatakan, ‘Dan siapakah (ia) ya Rasulullah?’

 

Maka beliau bersabda, ‘Orang yang tetangganya tidak merasa aman dari kejahatan-kejahatannya.”([1])

 

(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuuSayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)

______________________

Footnote:

([1]) Muttafaqun ‘alaihi, HR. al-Bukhari (5670), Muslim (46)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *