Allah ﷻ berfirman,
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالمَعرُوفِ
“… dan bergaullah dengan mereka secara patut…” (QS. an-Nisa` (4): 19)
Nabi ﷺ bersabda,
«اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ خَيْرًا، فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ، وَإِنَّ أَعْوَجَ مَا فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ»
“Berwasiatlah kebaikan terhadap kaum wanita; dikarenakan wanita tercipta dari tulang rusuk. Dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling atas adalah yang paling bengkok. Jika Engkau putuskan untuk meluruskannya, maka Engkau akan mematahkannya, dan jika Engkau biarkan ia, ia akan terus menerus bengkok. Maka berwasiatlah kebaikan kepada kaum wanita.”([1])
Di dalam riwayat milik imam Muslim,
«إِنَّ الْمَرْأَةَ خُلِقَتْ مِنْ ضِلَعٍ لَنْ تَسْتَقِيمَ لَكَ عَلَى طَرِيقَةٍ، فَإِنِ اسْتَمْتَعْتَ بِهَا اسْتَمْتَعْتَ بِهَا وَبِهَا عِوَجٌ، وَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهَا، كَسَرْتَهَا وَكَسْرُهَا طَلَاقُهَا»
“Sesungguhnya wanita tercipta dari tulang rusuk. Ia tidak akan pernah lurus di satu jalan untukmu. Jika Engkau bersenang-senang dengannya, maka Engkau akan bersenang-senang dengannya, dan padanya ada kebengkokan. Jika Engkau memutuskan untuk meluruskannya, maka Engkau akan mematahkannya, dan patahnya adalah menceraikannya.”([2])
Hadits-hadits tersebut menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan kebengkokan wanita adalah cepatnya perasaan daripada akal. Dan ini bukanlah aib pada dirinya. Namun ia hanyalah fitrah yang kepentingannya adalah dalam rangka pendidikan anak-anak, dan bersabar atas mereka. Ini adalah perkara yang seorang laki-laki tidak mampu melaksanakannya, karena dominasi akal daripada perasaan. Maka masing-masing di antara keduanya akan menyempurnakan yang lainnya. Wallaahu a’lam.
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote:
([1]) Muttafaqun ‘alaih, HR. al-Bukhari (3153)