10- Ancaman Kebiasaan Meninggalkan Sholat Jum’at
Oleh : Muslim al-Atsari
HADITS IBNU UMAR DAN ABU HUROIROH Radhiyallaahu ‘anhum
عَنْ الْحَكَمِ بْنِ مِينَاءَ، أَنَّ عَبْدَ اللهِ بْنَ عُمَرَ، وَأَبَا هُرَيْرَةَ حَدَّثَاهُ، أَنَّهُمَا سَمِعَا رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ عَلَى أَعْوَادِ مِنْبَرِهِ: «لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ، أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ، ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ»
Dari Al-Hakam bin Mina`, bahwa Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah M, keduanya telah menceritakan kepadanya, bahwa keduanya mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda di atas kayu-kayu mimbarnya: “Hendaklah orang yang biasa meninggalkan shalat Jum’at menghentikan perbuatannya, atau Alloh akan menutup hati mereka, dan sesudah itu mereka benar-benar menjadi orang yang lalai”.([1])
KETERANGAN:
1- Hadits ini juga diriwayatkan dari Ibnu Umar dan Ibnu Abbas M.([2])
2- Hadits ini juga diriwayatkan dari Abu Huroiroh dan Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallaahu ‘anhuma.([3])
Namun sanad yang paling kuat adalah yang bersumber dari Abu Huroiroh dan Ibnu Umar, sebagaimana hadits di atas.([4])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits–hadits ini, antara lain:
1- Sholat Jum’at wajib bagi setiap muslim, kecuali orang-orang yang diberi keringanan.
2- Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam sering memberikan peringatan nasehat kepada umatnya di atas mimbar, mengajak kebaikan, melarang keburukan, mengingatkan orang yang lupa, dan nasehat lainnya.
3- Ancaman keras dan bahaya meninggalkan meninggalkan sholat jum’at tanpa keperluan penting atau tanpa ‘udzur (halangan).
4- Bantahan kepada golongan Murji’ah yang meremehkan kemaksiatan dan menganggapnya tidak membahayakan pelakunya yang beriman.
5- Bahaya meninggalkan jum’at dengan tanpa ‘udzur (halangan), yaitu Alloh akan menutup hati mereka, sehingga mereka akan menjadi orang-orang yang lalai.
6- Orang-orang yang lalai adalah orang-orang yang lalai dari kebaikan-kebaikan mereka sendiri. Sehingga mereka tidak melakukan ketaatan untuk kebaikan diri sendiri, dan tidak meninggalkan kemaksiatan untuk keselamatan diri sendiri.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits–hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.([5])
_____________
Footnote:
([1]) HR. Muslim, no. 865/40; Syarah Musykilil Atsar, no. 3186; Al-Baihaqi di dalam As-Sunan Al-Kubro, no. 5571. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 2967
([2]) HR. An-Nasai, no. 1370; Ibnu Majah, no. 794; Ibnu Hibban, no. 2785; Al-Baihaqi di dalam As-Sunan Al-Kubro, no. 5572, 5573
([3]) HR. Ibnu Khuzaimah, no. 1855
([4]) Lihat: Silsilah Al-Ahadits Ash-Shohihah, no. 2967.
([5]) Sragen, Dhuha, Jum’at, 17-Shofar-1443 H / 24-September-2021