Shohibul qurban Boleh Memakan Daging Qurbannya

 

20- Shohibul qurban Boleh Memakan Daging Qurbannya

 

HADITS JABIR BIN ABDILLAH

 

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ…قَالَ: ثُمَّ انْصَرَفَ إِلَى الْمَنْحَرِ، فَنَحَرَ ثَلَاثًا وَسِتِّينَ بِيَدِهِ، ثُمَّ أَعْطَى عَلِيًّا، فَنَحَرَ مَا غَبَرَ، وَأَشْرَكَهُ فِي هَدْيِهِ، ثُمَّ أَمَرَ مِنْ كُلِّ بَدَنَةٍ بِبَضْعَةٍ، فَجُعِلَتْ فِي قِدْرٍ، فَطُبِخَتْ، فَأَكَلَا مِنْ لَحْمِهَا وَشَرِبَا مِنْ مَرَقِهَا

 

Dari Jabir bin Abdillah…, dia berkata: “Lalu  beliau (Rosululloh ﷺ) pergi ke tempat penyembelihan, lalu  menahr (menyembelih) 63 onta dengan tangannya.

 

Lalu beliau memberikan kepada ‘Ali, lalu ‘Ali menahr (menyembelih) onta yang sisanya.

 

Beliau menyertakan ‘Ali di dalam hadyu-nya.

 

Lalu beliau memerintahkan agar dari tiap-tiap onta diambil sebagian daging, lalu dimasak di dalam periuk.

 

Keduanya memakan dagingnya dan meminum kuahnya.([1])

 

FAWAID HADITS:

 

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits-hadits ini, antara lain:

 

1- Disukai menyembelih hadyu atau qurban sendiri, namun boleh mewakilkan kepada orang muslim lainnya.

 

2- Disukai memperbanyak hadyu, di waktu haji wada’ hadyu Nabi berjumlah seratus ekor onta.

 

3- Orang yang menyembelih hadyu atau qurban boleh memasak sebagian dagingnya, dan memakannya.

 

4- Bantahan kepada orang yang melarang shohibul qurban memakan dagingnya, dengan alasan bahwa hewan qurban telah diserahkan kepada Alloh ﷻ.

 

5- Orang yang menyembelih hadyu atau qurban dianjurkan memakan sebagian dagingnya, dan mensedekahkan sebagiannya.

 

Alloh ﷻ berfirman:

 

لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الْأَنْعَامِ ، فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ

 

“Supaya mereka (orang-orang yang berhaji) menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan atas rezeki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir”. (QS. Al-Hajj/22: 28)

 

Alloh ﷻ juga berfirman:

 

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ ، فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ  ، كَذَلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

“Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebagiannya, dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur”. (QS. Al-Hajj/22: 36)

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.

 

Ditulis oleh Muslim Atsari,

Sragen, Rabu, Bakda Ashar, 30-Dzulqo’dah-1443 H / 29-Juni-2022

 

_________

Footnote:

([1]) HR. Muslim, no. 1218/147; Abu Dawud, no. 1905; Ibnu Majah, no. 3074; Ibnu Hibban, no. 3944; dan ini lafazh mereka. Juga riwayat Ahmad, no. 14440; Abu Ya’la, no. 2126. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani; Syaikh Syu’aib Al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad; dan Syaikh Husain Salim Asad di dalam Takhrij Musnad Abu Ya’la

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *