Dengannya, dosa-dosa akan diampuni.
127-1. Dari Hudzaifah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, ‘Nabi ﷺ bersabda,
«تَلَقَّتِ الْمَلَائِكَةُ رُوحَ رَجُلٍ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، قَالُوا: أَعَمِلْتَ مِنَ الْخَيْرِ شَيْئًا؟ قَالَ: لاَ، قالُوا تّذّكَّرْ، قَالَ: كُنْتُ أُدَايِنُ النَّاسَ فَآمُرُ فِتْيَانِي أَنْ يُنْظِرُوا المُعْسِرَ وَيَتَجَوَّزُوا عَنِ الْمُوسِرِ، قَالَ اللهُ ﷻ: تَجَوَّزُوا عَنْهُ»
“Para malaikat mengambil roh seorang laki-laki dari kalangan orang-orang sebelum kalian. Mereka berkata, ‘Apakah Engkau telah beramal suatu amal kebaikan?’ Dia berkata, ‘Tidak.’ Mereka berkata, ‘Ingat-ingatlah.’ Dia berkata, ‘Dulu, aku biasa menghutangi manusia, lalu aku perintahkan pembantu-pembantuku agar mereka memberikan tangguh kepada orang-orang yang kesulitan, dan memaafkan orang yang berkemudahan.’ Maka Allah ﷻ berfirman, ‘Lewati (maafkan)lah dia.”([1])
128-2. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
«كَانَ تَاجِرٌ يُدَايِنُ النَّاسَ، فَإِذَا رَأَى مُعْسِرًا قَالَ لِفِتْيَانِهِ: تَجَاوَزُوا عَنْهُ لَعَلَّ اللهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ، عَنَّا فَتَجَاوَزَ اللهُ عَنْهُ»
“Adalah seorang pedagang biasa menghutangi manusia; maka jika dia melihat orang yang berkesulitan, dia berkata kepada para pembantunya, ‘Lewati (maafkan)lah orang ini, mudah-mudahan Allah melewati (memaafkan) kita.’ Maka Allah pun melewati (memaafkan)kannya.”([2])
129-3. Dari Abu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,
«حُوسِبَ رَجُلٌ مِمَّنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَلَمْ يُوجَدْ لَهُ مِنَ الْخَيْرِ شَىْءٌ إِلاَّ أَنَّهُ كَانَ يُخَالِطُ النَّاسَ وَكَانَ مُوسِرًا فَكَانَ يَأْمُرُ غِلْمَانَهُ أَنْ يَتَجَاوَزُوا عَنِ الْمُعْسِرِ قَالَ قَالَ اللهُ ﷻ نَحْنُ أَحَقُّ بِذَلِكَ مِنْهُ تَجَاوَزُوا عَنْهُ»
“Dihisablah seorang laki-laki dari kalangan orang sebelum kalian; maka tidak ditemukan baginya satu kebaikanpun kecuali bahwa dia dulu biasa bergaul dengan manusia, dan dia adalah orang yang berkemudahan. Maka dia biasa memerintah pembantu-pembantunya agar mereka melewati (memaafkan) orang yang berkesulitan.’ Beliau bersabda, ‘Allah ﷻ berfirman, ‘Kami lebih berhak dengan yang demikian daripadanya, lewati (maafkan)lah dia.”([3])
(Diambil dari kitab Mukaffiraatu adz-Dzunuubi wal Khathaayaa Wa Asbaabul Maghfirati Minal Kitaabi Was Sunnah oleh DR. Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf al-Qahthaniy, alih bahasa oleh Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
_____________________________________
Footnote:
([1]) Muslim, Kitaab al-Musaaqah wa al-Muzaara’ah, Bab Keutamaan Memberikan Tangguh Orang Yang Kesulitan, no. 1560.
([2]) Al-Bukhari, Kitaab al-Buyuu’, Bab Orang Yang Memberikan Tangguh Kepada Orang Yang Berkesulitan, no. 2078; Muslim, Kitaab al-Musaaqah wa al-Muzaara’ah, Bab Keutamaan Memberikan Tangguh Orang Yang Kesulitan, no. 1562.
([3]) Muslim, Kitaab al-Musaaqah wa al-Muzaara’ah, Bab Keutamaan Memberikan Tangguh Orang Yang Kesulitan, no. 1561.