1.Berusaha memahami nash-nash yang berkaitan dengan fadhilah (keutamaan) datang lebih awal untuk shalat.
2. Tidur lebih awal dan tidak begadang. Karena sesungguhnya di antara manusia ada yang begadang hingga dia kehilangan shalat subuh. Dan boleh jadi datang kesibukannya setelah Zhuhur, kemudian dia makan siang lalu tidur dalam keadaan lelah. Hingga dia tidak bangun untuk shalat Ashar. Tidurnya berlanjut hingga mendekati Maghrib, lalu dia shalat empat rakaat dengan mematuk (cepat) karena takut matahari akan segera tenggelam. Jika malam datang, dia tidak bisa tidur lebih awal karena tidurnya di siang hari. Lalu dia begadang hingga datang kantuknya. Maka tertinggalllah darinya shalat subuh, jama’ahnya atau berangkat lebih awal kepadanya. Demikian seterusnya, dia menghabiskan kehidupannya dalam keadaan seperti ini.
3. Saling berwasiat untuk lebih awal menuju shalat, teutama dalam shalat subuh, yang bisa dilakukan dengan cara telepon atau semacamnya.
4. Mempergunakan jam beker, dengan membunyikan bel secara berulang-ulang pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Hendaklah anda meletakkannya agak jauh, agar anda tidak mematikannya dengan tanpa sadar.
5. Membaca do’a-do’a menjelang tidur, dan hal ini memiliki pengaruh yang baik untuk qiyamullail dan shalat fajar.
6. Jika telah masuk waktu shalat, atau hampir masuk waktu shalat, sementara anda masih sibuk dalam pekerjaan duniawi, maka ingatlah bahwa akihirat itu lebih utama. Dan jika temasuk amal akhirat, maka ingatlah bahwa sebaik-baik kebaikan adalah anda shalat tepat pada waktunya. Waspadailah setan yang memasang jala harapan dan berkata, ‘Di belakangmu masih ada waktu yang panjang, maka sempurnakanlah kesibukanmu.”
7. Ketahuilah waktu-waktu shalat dan jadwal-jadwal iqamat
8. Mementingkan menjawab panggilan muadzdzin dan menyambut ucapannya.
حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ حَيَّ عَلَى الصَّلَاةِ
(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)
_____________________
Footnote: