Faedah-Faedah Sebagai Motivasi (5) Dapatkan Shaf Yang Pertama

 

  1. Antusiaslah untuk mendapatkan shaf yang pertama di dalam masjid. Itu adalah sebaik-baik shaf, sebagaimana dalam sebuah hadits,

 

«خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا، وَشَرُّهَا آخِرُهَا، وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا، وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا»

 

“Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama, dan yang terburuk adalah shaf yang terakhir. Sebaik-baik shaf wanita adalah yang paling akhir dan seburuk-buruk shaf wanita adalah yang pertama. ([1])

 

Dan karena tidak henti-hentinya seseorang tertinggal dari shaf yang pertama, maka dia ditinggalkan oleh Allah di dalam Neraka, sekalipun dia termasuk penduduk Sorga. Nabi ﷺ bersabda,

 

«لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ عَنِ الصَّفِّ الْأَوَّلِ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللهُ فِي النَّارِ»

 

“Tidak henti-hentinya suatu kaum tertinggal dari shaf yang pertama hingga Allah meninggalkan mereka di dalam Neraka.” ([2])

 

Dari Abu Sa’id al-Khudriy radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ melihat keterlambatan pada sahabat-sahabat beliau. Beliaupun bersabda kepada mereka,

 

«تَقَدَّمُوا فَأْتَمُّوا بِي، وَلْيَأْتَمَّ بِكُمْ مَنْ بَعْدَكُمْ، لَا يَزَالُ قَوْمٌ يَتَأَخَّرُونَ حَتَّى يُؤَخِّرَهُمُ اللهُ»

 

“Majulah kalian! Ikuti (tirulah) aku! Dan hendaknya orang-orang setelah kalian (yang dibelakang kalian) mengikuti (meniru) kalian. Tidak henti-hentinya suatu kaum terlambat, sehingga Allah meninggalkan mereka di Neraka.” ([3])

 

Dalam sebuah hadtis,

 

«احْضُرُوا الْجُمُعَةَ، وَادْنُوا مِنَ الْإِمَامِ، فَإِنَّ الرَّجُلَ لَا يَزَالُ يَتَبَاعَدُ حَتَّى يُؤَخَّرَ فِيْ الْجَنَّةِ وَإِنْ دَخَلَهَا»

 

“Hadirilah oleh kalian shalat jum’at! Dan mendekatlah kepada imam! Dikarenakan seorang laki-laki yang tidak henti-hentinya menjauh, dia akan terlambat memasuki Sorga, sekalipun dia akan memasukinya.” ([4])

 

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلَّا أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ، لَاسْتَهَمُوا، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي التَّهْجِيرِ، لَاسْتَبَقُوا إِلَيْهِ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِي الْعَتَمَةِ وَالصُّبْحِ، لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا»

 

“Seandainya manusia itu mengetahui apa yang ada dalam penggilan (adzan) dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali harus mengadakan undian niscaya mereka akan akan mengundi. Dan seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada penyegeraan (menuju shalat dengan berangkat di awal waktu), niscaya mereka akan berlomba kepadanya. Dan seandainya mereka mengetahui apa yang ada pada shalat Isyak dan Subuh, maka tentunya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak.” ([5])

 

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«لَوْ تَعْلَمُونَ – أَوْ يَعْلَمُونَ – مَا فِي الصَّفِّ الْمُقَدَّمِ مَا كَانَتْ إِلَّا قُرْعَةً»

 

“Seandainya kalian mengetahui (atau mereka mengetahui) apa yang ada pada shaf yang terdepan, maka tidak akan ada (shaf itu) kecuali dengan undian.” ([6])

 

(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)

_____________________

Footnote:

 

([1]) HR. Imam Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi dan selain mereka.

([2]) HR. Abu Dawud, dan dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Dan hadits dari Shahiihul Jaami’, no. 7576

([3]) HR. Muslim dan lainnya.

([4]) HR. Ahmad di dalam Musnadnya, Abu Dawud dan selain keduanya. Dan hadits dari Shahiihul Jaami’, no. 198.

([5]) HR. Al-Bukhari, Muslim dan selain keduanya.

([6]) HR. Muslim dan Ibnu Majah

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *