Maksiat Perut: Meminum Khomer Dan Segala Yang Memabukkan (4)

 

Mengkonsumsi Miras Dan Narkoba Adalah Tanda Hari Kiamat([1])

 

Dari Anas bin Malik ﷻ, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ : أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ ، وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ ، وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ ، وَيَظْهَرَ الزِّنَا »

 

“Sesungguhnya termasuk tanda-tanda hari kiamat; diangkatnya ilmu, ditetapkannya kebodohan, diminumnya khomer, dan merajalelanya perzinahan.”([2])

 

Dari ‘Ubadah bin as-Shamit ﷻ, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,

 

« لَيَسْتَحِلَّنَّ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي الْخَمْرَ بِاسْمٍ يُسَمُّونَهَا إِيَّاهُ »

 

“Akan ada satu kelompok dari umatku yang akan menghalalkan khomer dengan nama yang mereka berikan nama itu kepadanya.”([3])

Tidak Diterimanya Taubat Orang Yang Terus Menerus Mengkonsumsi Khomer

 

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar ﷻ, Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ لَهُ صَلَاةً أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ ، فَإِنْ عَادَ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ لَهُ صَلَاةً أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ ، فَإِنْ عَادَ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ لَهُ صَلَاةً أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللهُ عَلَيْهِ ، فَإِنْ عَادَ الرَّابِعَةَ لَمْ يَقْبَلِ اللهُ لَهُ صَلَاةً أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ تَابَ لَمْ يَتُبِ اللهُ عَلَيْهِ ، وَسَقَاهُ مِنْ نَهْرِ الْخَبَالِ قِيلَ يَا أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمَا نَهْرُ الْخَبَالِ قَالَ نَهْرٌ مِنْ صَدِيدِ أَهْلِ النَّارِ»

 

“Barangsiapa meminum khomer, maka Allah ﷻ tidak akan menerima baginya satu shalatpun selama empat puluh hari. Maka jika dia bertaubat, Allah pun menerima taubatnya. Jika dia kembali (minum khomer) maka Allah tidak akan menerima satu shalatpun selama empat puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah menerima taubatnya. Jika dia kembali (meminum khomer), maka Allah tidak akan menerima satu shalatpun selama empat puluh hari untuknya. Jika dia bertaubat, maka Allah menerima taubatnya. Jika dia kembali (meminum khomer) untuk keempat kalinya, maka Allah tidak akan menerima satu shalatpun untuknya selama empat puluh hari. Jika dia bertaubat, maka Allah tidak akan menerima taubatnya. Dan Allah akan memberinya minum dari sungai Khobal.’ Dikatakan, ‘Wahai ‘Abu ‘Abdirrahman, ‘Apa itu sungai Khobal?’ dia menjawab, ‘Sebuah sungai dari nanah penghuni neraka.’([4])

Tidak Boleh Duduk Di Jamuan Yang Ada Khomernya

 

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallaahu ‘anhuma, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

 

«مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلاَ يَشْرَبِ الْخَمْرَ ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلاَ يَجْلِسْ عَلىَ مَائِدَةٍ يُشْرَبُ عَلَيْهَا الْخَمْرُ»

 

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan meminum khomer, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan duduk diatas jamuan yang pada khomer itu diminum.”([5])

Kabar Gembira Bagi Yang Meninggalkan Khomer Karena Allah ﷻ

 

Dari Abu Hurairah ﷻ, Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْقِيَهُ اللهُ الْخَمْرَ فِيْ الْآخِرَةِ ، فَلْيَتْرُكْهَا فِيْ الدُّنْيَا ، وَمَنْ سَرَّهُ أَنْ يَكْسُوَهُ اللهُ الْحَرِيْرَ فِيْ الْآخِرَةِ فَلْيَتْرُكْهُ فِيْ الدُّنْيَا »

 

“Barangsiapa senang Allah memberinya minum khomer di akhirat, maka hendaknya dia meninggalkannya di dunia. Dan siapa senang Allah memberinya pakaian sutra di akhirat, maka hendaknya dia meninggalkannya di dunia.”([6])

 

Dari Anas ﷻ, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«مَنْ تَرَكَ الْخَمْرَ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ لأَسْقِيَنَّهُ مِنْهُ فِي حَظِيرَةِ الْقُدُسِ ـ يعني الجنة ـ ، وَمَنْ تَرَكَ الْحَرِيرَ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ، لأَكْسُوَنَّهُ إِيَّاهُ مِنْ حَظِيرَةِ الْقُدُسِ»

 

“Barangsiapa meninggalkan khomer sementara dia mampu atasnya, maka aku akan benar-benar memberinya minum darinya di sorga, dan barangsiapa meninggalkan sutra sementara dia mampu atasnya, maka benar-benar aku akan memberikan pakaian padanya di sorga.”([7])

 

Allah ﷻ berfirman:

 

تِلْكَ حُدُودُ اللهِ ۚ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ ١٣

 

“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah. Barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar. (QS. An-Nisa`: 13)

 

Allah ﷻ berfirman:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا ٧٠ يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ٧١

 

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. al-Ahzab: 71)

 

Imam Nawawi al-Bantani rahimahullah berkata,

 

(وَحَدُّ الشَّارِبِ أَرْبَعُوْنَ جِلْدَةً) بِسَوْطٍ أَوْ نَحْوِهِ (لِلْحُرِّ) ذَكَرًا أَوْ أُنْثَى لِأَنَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ بِالضَّرْبِ بِسَبَبِ شُرْبِ الْخَمْرِ بِالْجَرِيْدِ وَالنِّعَالِ أَرْبَعِيْنَ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ. (وَنِصْفُهَا) وَهِيَ عِشْرُوْنَ جِلْدَةً (لِلرَّقِيْقِ) وَلَوْ مُبَعَّضًا هَذَا عِنْدَنَا خِلَافًا لِلْأَئِمَّةِ الثَّلَاثَةِ حَيْثُ قَالُوا أَنَّهُ ثَمَانُوْنَ لِلْحُرِّ وَأَرْبَعُوْنَ لِلرَّقِيْقِ.

 

‘[Dan hadnya peminum khomer adalah empat puluh kali cambukan] dengan cambuk atau semacamnya, [bagi orang merdeka] baik laki-laki maupun perempuan dikarenakan Nabi ﷺ telah memerintahkan untuk memukuli karena sebab meminum khomer dengan pelepah korma, dan sandal sebanyak empat puluh kali.’([8]) [Dan separuhnya] yaitu dua puluh kali pukulan [bagi budak] sekalipun (dilakukan dengan dipisah-pisah sebagian pemukulannya). Ini, menurut kami ini menyelisihi ketiga imam, dimana mereka mengatakan bahwa pukulan itu sebanyak delapan puluh kali untuk yang merdeka dan empat puluh kali untuk budak.([9])

 

(وَلِلْإِمَامِ الزِّيَادَةُ) أَيْ عَلَى الْأَرْبَعِيْنَ إِلَى ثَمَانِيْنَ لِمَا رَوَاهُ مُسْلِمٌ أَنَّ عُمَرَ جَعَلَ ذَلِكَ ثَمَانِيْنَ. وَقَالَ عَلِيٌّ لِعُمَرَ: هَذَا أَحَبُّ إِلَيَّ …. (تَعْزِيْرًا)

 

[Dan bagi imam boleh menambah] atas empat puluh kali hingga delapan puluh kali berdasarkan riwayat imam Muslim bahwa ‘Umar ﷻ, menjadikan 80 kali. ‘Ali berkata kepada ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma, ‘Ini lebih aku sukai.’([10]) [Sebagai ta’zir]

 

(Makalah Kajian Syarah Sullamauttaufik oleh Ust. Muhammad Syahri di Rumah Bpk. H. Jarot Jawi Prigen)

__________________________________

Footnote:

([1]) Pasal ini dan yang setelahnya banyak mengambil faidah dari kitab Khuthuratul Mukhadhdhirat ‘Alal Afraad Wal Mujtama’at, Yahya Bin Musa az-Zahraniy.

([2]) Muttafaqun ‘alaihi, HR. al-Bukhari (80), Muslim (2671)

([3]) Shahih, HR. Ahmad (22709), Ibnu Majah (3384, 3385), Shahihul Jami’ (4945)

([4]) Shahih lighairihi, HR. at-Turmudzi (1862), dan dia berkata, ‘Hadits Hasan.’ Ibnu Hibban (5357), Ahmad (4917), lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhiib (2383, 2384), Shahiih al-Jaami’ (6312), as-Shahiihah (2039), al-Jaami’ as-Shahiih li as-Sunan wa al-Masaanid (5/191)

([5]) Shahih lighairihi, HR. at-Thabraniy dalam al-Kabiir (11462), al-Haitsamiy berkata di dalam al-Majma’ (1/279), diriwayatkan oleh at-Thabraniy dalam al-Kabiir, dan di dalamnya terdapat Yahya bin Sulaiman al-Madaniy, ia didha’ifkan oleh al-Bukhari dan Abu Hatim, dan ditsiqahkan oleh Ibnu Hibban.’ Dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih at-Targhib wa at-Tarhib (172)

([6]) Hasan lighairihi, HR. at-Thabraniy, al-Ausath (8879), lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhib (II/604)

([7]) Shahih lighairihi, HR. al-Bazzar dalam Musnadnya (7381) dengan sanad hasan, lihat Shahih at-Targhib wa at-Tarhib (II/604), hazhirah adalah tempat yang kambing itu berlindung kepadanya dari panas, dingin, dan hujan. Yang dimaksud disini adalah sorga

([8]) Dari Anas bin Malik radhiyallaahu ‘anhu,

«أَنَّ نَبِيَّ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَلَدَ فِي الْخَمْرِ بِالْجَرِيدِ، وَالنِّعَالِ» ثُمَّ جَلَدَ أَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ

“Bahwasannya Nabi Allah ﷺ telah mencambuk dalam (hukuman bagi orang yang meminum) khomer dengan pelepah korma dan sandal-sandal.” Kemudian Abu Bakar mencambuk 40 kali. (HR. Muslim (1706))

([9]) Faidah as-Syarqowi dalam Al-Mirqah, hal. 65

([10]) Al-Mirqah, hal. 65

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *