Dari Naufal bin Mu’awiyah radhiyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi ﷺ bersabda,
«مِنْ مَنْ فَاتَتْهُ صَلَاةٌ فَكَأَنَّمَا وُتِرَ أَهْلَهُ وَمَالَهُ»
“Barangsiapa kehilangan satu shalat, maka seakan-akan dia kehilangan keluarga dan hartanya.” ([1])
Bagaimana perasaan anda, wahai saudaraku muslim, saat anda kehilangan anak anda yang tercinta? Bagaimana perasaan anda saat anda kehilangan istri anda? Bagaimana kepedihan anda saat anda kehilangan keluarga anda? Baagaimana kesedihan anda saat anda kehilangan keluarga dan harta anda secara bersama-sama?
Sungguh, itu adalah sebuah kepedihan yang menyakitkan, kesedihan yang membuat luka. Ia akan bersedih karena kehilangan keluarga dan hartanya. Karena kehilangan keluarga yang hidup dan berbahagia bersamanya. Sesungguhnya bumi yang luas akan benar-benar terasa sempit bagi orang yang kehilangan keluarganya. Sesngguhnya akan tampaklah kegelisahan, kecemasan dan kesedihan. Maka bagaimana dengan orang yang kehilangan semua itu beserta seluruh hartanya? Harta yang manis dan menyenangkan, yang Allah jadikan sebagai penopang kehidupan kita. Bagaimana urusan dan keaadaanmu jika engkau mampu merasakan hal ini? Maka ketahuilah, bahwa barangsiapa kehilangan satu shalat, dia telah merugi dengan kerugian yang amat banyak.
(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)
_____________________
Footnote:
([1]) HR. Ibnu Hibban dalam Shahihnya. Hadits dari Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib, no. 576.