Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah
HADITS ABDULLOH BIN MAS’UD radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ عَبْدِ اللهِ، قَالَ: قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اقْرَأْ عَلَيَّ» قُلْتُ: آقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ؟ قَالَ: «فَإِنِّي أُحِبُّ أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي» فَقَرَأْتُ عَلَيْهِ سُورَةَ النِّسَاءِ، حَتَّى بَلَغْتُ: {فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلاَءِ شَهِيدًا} [النساء: 41] قَالَ: «أَمْسِكْ» فَإِذَا عَيْنَاهُ تَذْرِفَانِ
Dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Nabi ﷺ bersabda kepadaku: “Bacakanlah Al-Qur’an kepadaku!”
Aku berkata: “Bagaimana aku membacakan kepadamu, padahal Al-Qur’an diturunkan kepadamu?”
Beliau menjawab: “Sesungguhnya aku suka mendengarkannya dari orang lain”.
Lalu aku membacakan kepada beliau surat An-Nisa hingga tatkala sampai ayat “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (Rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu)”. (An Nisa; 41)
Beliau berkata: “Berhenti!”, dan ternyata kedua mata beliau mencucurkan air mata.([1])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Keutamaan dan kedekatan ‘Abdullah bin Mas’ud dengan Nabi ﷺ.
2- Nabi ﷺ suka mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari orang lain.
3- Semua Rosul akan menjadi saksi bagi umat masing-masing pada Hari Kiamat.
4- Nabi ﷺ akan menjadi saksi bagi umat beliau pada Hari Kiamat.
5- Kewajiban mendengar dan memperhatikan ketika dibacakan Al-Qur’an.
6- Menangis ketika dibacakan atau membaca Al-Qur’an merupakan keutamaan.
7- Mengucapkan “shodaqollohul ‘azhiim” setiap kali selesai membaca Al-Qur’an bukan kebiasaan Nabi ﷺ dan para sahabat.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.([2])
__________________
Footnote:
([1]) HR. Bukhori, no. 4583, 5050, 5055; dan ini lafazh Imam Bukhori; Muslim, no. 800; Tirmidzi, no. 3024, 3025; Abu Dawud, no. 3668; Ibnu Majah, no. 4194; Ahmad, no. 3551, 3606, 4118; Ibnu Khuzaimah, no. 1454; Ibnu Hibban, no. 735
([2]) Sragen, Rabu Dhuha, 20-Dzulqo’dah-1442 H / 30-Juni-2021 M