Tiga Macam Orang Membaca Al-Qur’an

Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah

 

HADITS ABU SA’ID AL-KHUDRIY radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، يَقُولُ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَلَا هَذِهِ الْآيَةَ {فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ} فَقَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يَكُونُ خَلْفٌ مِنْ بَعْدِ سِتِّينَ سَنَةً أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا، ثُمَّ يَكُونُ خَلْفٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ لَا يَعْدُو تَرَاقِيَهُمْ، وَيَقْرَأُ الْقُرْآنَ ثَلَاثَةٌ مُؤْمِنٌ وَمُنَافِقٌ وَفَاجِرٌ» قَالَ بَشِيرٌ: فَقُلْتُ لِلْوَلِيدِ: مَا هَؤُلَاءِ الثَّلَاثَةُ؟ فَقَالَ: الْمُنَافِقُ كَافِرٌ، وَالْفَاجِرُ يَتَأَكَّلُ بِهِ، وَالْمُؤْمِنُ يُؤْمِنُ بِهِ

 

Dari Abu Sa’id Al-Khudriy radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ membaca ayat “Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang buruk)”([1]), kemudian beliau ﷺ bersabda: “Akan datang generasi yang buruk setelah 60 tahun. Mereka menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.

 

Kemudian akan datang generasi yang buruk, mereka membaca Al-Qur’an, namun Al-Qur’an tidak melewati tenggorokan mereka.

 

Akan ada tiga jenis orang yang membaca Al-Qur’an: Seorang mukmin, seorang munafiq, dan seorang durhaka”.

 

Basyir (seorang perowi) bertanya kepada Al-Walid (gurunya), “Bagaimana tiga jenis orang ini?”

 

Dia menjawab: “Seorang munafiq adalah seorang yang kafir. Seorang durhaka mencari makan dengan membaca Al-Qur’an. Seorang mukmin, dia beriman kepada Al-Qur’an”.([2])

 

FAWAID HADITS:

 

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:

 

1- Rasulullah ﷺ menyampaikan ayat Al-Qur’an kepada umat, baik huruf maupun makna-nya.

 

2- Rasulullah ﷺ menjelaskan tafsir sebagian ayat Al-Qur’an, dan tafsir beliau harus didahulukan daripada tafsir lainnya.

 

3- Generasi Nabi dan sahabat adalah generasi manusia terbaik. Namun akan datang generasi yang buruk setelah 60 tahun setelahnya, orang-orang yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, sehingga mereka menemui kesesatan.

 

4- Kemudian akan datang generasi yang buruk, mereka membaca Al-Qur’an, namun Al-Qur’an tidak melewati tenggorokan mereka. Yaitu mereka tidak mengimaninya, atau memahaminya, apalagi mengamalkannya.

 

5- Tidak semua pembaca Al-Qur’an beriman kepadanya. Ada tiga jenis orang yang membaca Al-Qur’an: Seorang mukmin, seorang munafiq, dan seorang durhaka.

 

6- Kita wajib menjadi seorang mukmin, membaca Al-Qur’an dan beriman kepadanya.

 

7- Waspada kepada seorang munafiq, membaca Al-Qur’an namun tidak beriman kepadanya, bahkan menggunakan ayat untuk menyesatkan.

 

8- Wajib ikhlas mencari ridho Alloh di dalam membaca Al-Qur’an, bukan untuk mencari makan dan dunia dengan membaca Al-Qur’an.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])

__________________

Footnote:

([1])     QS. Maryam/19: 59

([2])     HR. Al-Hakim, no. 3416, 8643. Dishohihkan oleh Al-Hakim, disetujui oleh Adz-Dzahabi. Dan dihasankan Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 258

([3])  Sragen, Selasa Ashar, 19-Dzulqo’dah-1442 H / 29-Juni-2021 M

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *