Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah
HADITS ‘AISYAH radhiyallaahu ‘anha
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ، لَهُ أَجْرَانِ»
Dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Orang yang mahir (lancar membaca) Al-Qur’an akan bersama malaikat-malaikat utusan Alloh yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an, dia terbata-bata, dan dia berat (membacanya), maka ia mendapatkan dua pahala.”([1])
Di dalam riwayat lain dengan lafazh:
«مَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ، وَهُوَ حَافِظٌ لَهُ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَمَثَلُ الَّذِي يَقْرَأُ، وَهُوَ يَتَعَاهَدُهُ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَدِيدٌ فَلَهُ أَجْرَانِ»
“Perumpamaan orang yang membaca al Qur’an, dan dia hafizh (hafal; lancar) akan bersama malaikat-malaikat utusan Alloh yang mulia lagi berbakti.
Dan perumpamaan orang yang membaca, dia berusaha menjaga (hafalan), dan itu berat baginya, maka ia mendapatkan dua pahala.”([2])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Keutamaan orang yang membaca Al-Qur’an, baik dengan lancar atau terbata-bata dan susah.
2- Perbedaan orang-orang yang beriman di dalam keadaan mereka membaca Al-Qur’an.
3- Orang yang mahir membaca Al-Qur’an, lebih utama daripada orang yang membaca dengan terbata-bata, namun keduanya mendapatkan kebaikan.
4- Imam Nawawi rahimahullaah berkata tentang makna mahir dalam membaca Al-Qur’an:
وَالْمَاهِرُ الْحَاذِقُ الْكَامِلُ الْحِفْظِ الَّذِي لَا يَتَوَقَّفُ وَلَا يَشُقُّ عَلَيْهِ الْقِرَاءَةُ بِجَوْدَةِ حِفْظِهِ وَإِتْقَانِهِ
Al-Mahir yaitu orang yang sempurna hafalannya, tidak berhenti (yakni lancar), tidak susah (terbata-bata), dengan sebab kebaikan dan kesempurnaan hafalannya.([3])
5- Sebagian orang-orang yang beriman ada yang akan berada pada derajat para malaikat. Yakni orang yang mahir membaca Al-Qur’an, yakni membaca Al-Qur’an dengan hafalannya dengan lancar; termasuk membaca lewat mushhaf, menurut sebagian ulama, Wallohu a’lam.
6- Orang yang membaca Al-Qur’an dengan tidak lancar, baik membaca dengan hafalannya atau membaca mushhaf, dia berusaha menjaga hafalan walaupun itu berat baginya, maka ia mendapatkan dua pahala. Yaitu pahala membacanya dan pahala kesusahannya.
7- Anjuran untuk sering membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya. Dan tujuannya adalah untuk mengamalkannya. Semoga Alloh menolong kita untuk melakukannya.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits–hadits yang agung ini. Semoga Alloh ﷻ selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju Sorga-Nya yang penuh kebaikan.([4])
_________________________
Footnote:
([1]) HR. Muslim, no. 798; Ahmad, no. 24211, 24634, 24667, 25365, 25591, 26028, 26196; Abu Dawud, no. 1454; Ibnu Hibban, no. 767; Tirmidzi, no. 2904
([2]) HR. Bukhori, no. 4937; Ahmad, no. 24788
([4]) Sragen, Bakda Ashar Rabu, 5-Rojab-1442 H / 17-Februari-2021 M