Al-Qur’an Menuntun Menuju Sorga.

Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy hafizhahullah

 

Hadits Jabir Bin Abdilloh radhiyallaahu ‘anhu

 

عَنْ جَابِرٍ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: اَلْقُرْآنُ شَافِعٌ (مُشَفَّعٌ) وَمَاحِلٌ مُصَدَّقٌ مَنْ جَعَلَهُ إِمَامَهُ قَادَهُ إِلَى الْجَنَّةِ وَمَنْ جَعَلَهُ خَلْفَ ظَهْرِهِ سَاقَهُ إِلَى النَّارِ

 

Dari Jabir radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda: “Al-Qur’an adalah syaafi’ (sebagian naskah: musyaffa’), pembela yang dibenarkan. Barangsiapa menjadikannya sebagai imamnya, maka Al-Qur’an akan menuntunnya menuju sorga. Dan barangsiapa menjadikannya di belakang punggungnya, maka Al-Qur’an akan menyeretnya menuju neraka!”.([1])

 

FAWAID HADITS:

 

Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:

 

1- Pahala membaca Al-Qur’an akan menjadi syaafi’ (pemohon syafa’at) musyaffa’ (yang syafa’atnya diterima) dan pembela yang dibenarkan, bagi orang yang membacannya dan mengamalkannya.

 

2- Kewajiban menjadikan Al-Qur’an sebagai imam. Yaitu dengan mengikuti petunjuknya, meyakini beritanya, melaksanakan perintahnya, dan menjauhi larangannya.

 

3- Orang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imam di dunia, maka di akhirat Al-Qur’an akan menuntunnya menuju sorga.

 

4- Bahaya  menjadikan Al-Qur’an di belakang punggung. Yaitu dengan tidak menghiraukan petunjuknya, mendustakan beritanya, meninggalkan perintahnya, dan melanggar larangannya.

 

5- Orang yang menjadikan Al-Qur’an di belakang punggungnya di dunia, maka di akhirat Al-Qur’an akan menyeretnya menuju neraka.

 

6- Hidup di dunia tidak kekal, semua manusia akan pergi ke akhirat. Di akhirat ada dua tempat: sorga dan neraka, mari kita melihat diri kita, ke mana tempat yang hendak dituju.

 

7- Kebaikan dan keselamatan adalah dengan berpegang dengan Al-Qur’an. Maka sudah seharusnya kita berusaha banyak membacanya, menghafalnya, memahaminya, mengamalkannya, dan menyebarkannya.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wata’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.([2])

_________________________

Footnote:

([1])     HR. Ibnu Hibban di dalam Shohihnya, no. 124. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 2019; dan dikuatkan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth di dalam Takhrij Ibnu Hibban

([2])     Sragen, Bakda Ashar Jum’at, 23-Jumadil Akhir-1442 H / 5-Februari-2021 M

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *