Amalan Ditentukan Di Akhir Hayat

Hadits Hadits Tentang Ramadhan Dan Puasa (50)

Amalan Ditentukan Di Akhir Hayat

(Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari, hafizhahullah)

 

HADITS SAHL BIN SA’D radhiyallaahu ‘anhu,

 

عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ: أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَعْظَمِ المُسْلِمِينَ غَنَاءً عَنِ المُسْلِمِينَ، فِي غَزْوَةٍ غَزَاهَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَنَظَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: «مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى الرَّجُلِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا»

فَاتَّبَعَهُ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ، وَهُوَ عَلَى تِلْكَ الحَالِ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ عَلَى المُشْرِكِينَ، حَتَّى جُرِحَ، فَاسْتَعْجَلَ المَوْتَ، فَجَعَلَ ذُبَابَةَ سَيْفِهِ بَيْنَ ثَدْيَيْهِ حَتَّى خَرَجَ مِنْ بَيْنِ كَتِفَيْهِ، فَأَقْبَلَ الرَّجُلُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُسْرِعًا، فَقَالَ: أَشْهَدُ أَنَّكَ رَسُولُ اللهِ، فَقَالَ: «وَمَا ذَاكَ؟» قَالَ: قُلْتَ لِفُلاَنٍ: «مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَلْيَنْظُرْ إِلَيْهِ» وَكَانَ مِنْ أَعْظَمِنَا غَنَاءً عَنِ المُسْلِمِينَ، فَعَرَفْتُ أَنَّهُ لاَ يَمُوتُ عَلَى ذَلِكَ، فَلَمَّا جُرِحَ اسْتَعْجَلَ المَوْتَ فَقَتَلَ نَفْسَهُ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ ذَلِكَ: «إِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ وَإِنَّهُ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالخَوَاتِيمِ»

 

Dari Sahl bin Sa’d: bahwa ada seorang laki-laki yang termasuk paling besar jasanya untuk kaum muslimin di dalam peperangan yang dia ikuti bersama Nabi ﷺ. Kemudian Nabi ﷺ memperhatikan orang itu dan bersabda:

“Barangsiapa ingin melihat lelaki penghuni neraka, silahkan lihat orang ini”.

Maka ada seorang laki-laki yang mengikutinya, dan rupanya lelaki tersebut merupakan orang yang paling ganas terhadap orang-orang musyrik. Akhirnya lelaki tersebut terluka, lalu dia ingin segera mati. Maka dia letakkan ujung pedangnya di antara dua dadanya sehingga tembus di antara kedua bahunya.

Laki-laki yang mengikutinya itu bersegera menemui Nabi ﷺ lalu berkata: “Saya bersaksi bahwa engkau utusan Allah”. Maka beliau bertanya: “Ada apa?”.  Laki-laki itu menjawab: “Engkau telah berkata terhadap Fulan, ‘Siapa ingin melihat laki-laki penghuni neraka, silahkan lihat orang ini’,  padahal orang itu termasuk paling besar jasanya untuk kaum muslimin. Maka aku tahu bahwa dia tidak akan mati di atasnya (kebaikan). Ketika dia terluka, ingin segera mati, lalu bunuh diri.”

Maka di waktu itu  Nabi ﷺ bersabda: “Sesungguhnya ada seorang hamba yang melakukan amalan penghuni neraka, padahal dia termasuk penghuni surga.

Dan ada seorang hamba yang melakukan amalan penghuni surga, padahal dia termasuk penghuni neraka.

Sesungguhnya amalan itu ditentukan dengan penutupnya.”([1])

 

Di dalam riwayat lain disebutkan:

 

«إِنَّ العَبْدَ لَيَعْمَلُ، فِيمَا يَرَى النَّاسُ، عَمَلَ أَهْلِ الجَنَّةِ وَإِنَّهُ لَمِنْ أَهْلِ النَّارِ، وَيَعْمَلُ فِيمَا يَرَى النَّاسُ، عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ وَهُوَ مِنْ أَهْلِ الجَنَّةِ، وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِخَوَاتِيمِهَا»

 

“Sesungguhnya ada seorang hamba yang melakukan amalan penghuni surga, menurut penglihatan manusia, padahal dia  termasuk penghuni neraka.

Dan ada seorang hamba yang melakukan amalan penghuni neraka, menurut penglihatan manusia, padahal dia  termasuk penghuni surga.

Sesungguhnya amalan itu ditentukan dengan penutupnya”.([2])

 

CATATAN:

 

Hadits ini tidak berkaitan dengan puasa Romadhon, namun untuk mengingatkan kita semua bahwa amalan itu ditentukan di akhir kehidupan. Maka janganlah kita berhenti beribadah dengan selesainya bulan Romadhon.

 

FAWAID HADITS:

 

1- Terkadang Alloh subhaanahu wa ta’aalaa membela agama-Nya dengan seorang yang fasiq atau kafir.

2- Mu’jizat Nabi ﷺ. Karena beliau menyampaikan berita ghoib yang beliau dapatkan dari wahyu Alloh, lalu terbukti kebenarannya.

3- Tidak semua perang itu keburukan. Perang fii sabilillah untuk meninggikan agama Alloh adalah kemuliaan.

4- Seorang mukmin meyakini berita yang disampaikan oleh Nabi ﷺ, walaupun terkadang susah diterima oleh akal atau perasaan.

5-         Larangan bunuh diri, sebab ancamannya adalah neraka.

6- Kesesatan anggapan bom bunuh diri sebagai istisyhad (mencari mati syahid).

7- Amal sholih akan diterima jika dilakukan dengan ikhlas. Baik itu jihad, mengajarkan agama, menulis ilmu, mengumandangkan adzan, menjadi imam sholat, membangun masjid, dan lainnya.

8- Jangan menilai manusia hanya secara lahiriyahnya. Tidak semua orang yang mati di medan perang menjadi syahid. Sebab kita tidak tahu akhir hidupnya dan  isi hatinya.

9- Janganlah seseorang terpedaya dengan amalan kebaikannya, bisa jadi akan berubah di akhir hayatnya. Hendaklah dia banyak berdoa memohon keteguhan di atas ketaatan.

10- Janganlah seseorang putus asa dengan amalan keburukannya, hendaklah dia bertaubat sebelum datang kematiannya.

11- Sesungguhnya amalan itu ditentukan dengan penutupnya. Maka janganlah berhenti beramal sholih setelah selesai bulan Romadhon, namun tetap istiqomah sampai ajal menjelang. Wallohul Musta’an.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wa ta’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran dan istiqomah sampai akhir hayat, menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])

 

([1]) HR. Bukhori, no. 6607

([2]) HR. Bukhori, no. 6493

([3]) Sragen, Senin Dhuha, 14-Romadhon-1442 H / 26-April-2021

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *