Hadits Tentang Sholat Lima Waktu
21- Dosa Berguguran Di Saat Ruku’ Dan Sujud
Hadits Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma,
عَنْ أَبِي الْمُنِيبِ، قَالَ: رَأَى ابْنُ عُمَرَ فَتًى قَدْ أَطَالَ الصَّلَاةَ وَأَطْنَبَ، فَقَالَ: أَيُّكُمْ يَعْرِفُ هَذَا؟ فَقَالَ رَجُلٌ: أَنَا أَعْرِفُهُ، فَقَالَ: أَمَا إِنِّي لَوْ عَرَفْتُهُ لَأَمَرْتُهُ بِكَثْرَةِ الرُّكُوعِ وَالسُّجُودِ، فَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ أَتَى بِذُنُوبِهِ كُلِّهَا فَوُضِعَتْ عَلَى عَاتِقَيْهِ، فَكُلَّمَا رَكَعَ أَوْ سَجَدَ تَسَاقَطَتْ عَنْهُ»
Dari Abul Munib, dia berkata: Ibnu Umar melihat seorang pemuda memanjangkan sholat dan melakukan dengan lama, maka beliau bertanya, “Siapa di antara kamu yang mengenalnya?”. Lalu ada seorang laki-laki menjawab, “Aku mengenalnya”. Lalu Ibnu Umar berkata, “Adapun aku, jika aku mengenalnya, sungguh aku perintahkan dia untuk memperbanyak ruku’ dan sujud. Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya jika seorang hamba berdiri untuk melaksanakan sholat, dia datang membawa semua dosa-dosanya, lalu ditaruh dosa-dosanya itu di atas kedua pundaknya, setiap dia ruku’ atau bersujud dosa-dosanya gugur”.([1])
Hadits Salman Al-Farisi radhiyallaahu ‘anhu:
عَنْ سَلْمَانَ الْفَارِسِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الْمُسْلِمَ يُصَلِّي وَخَطَايَاهُ مَرْفُوعَةٌ عَلَى رَأْسِهِ، كُلَّمَا سَجَدَ تَحَاطَّتْ، فَيَفْرُغُ حِينَ يَفْرُغُ مِنْ صَلَاتِهِ، وَقَدْ تَحَاتَتْ خَطَايَاهُ»
Dari Salman Al-Farisi, rodhiyalohu ‘anhu, dia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya seorang muslim yang sedang melaksanakan sholat, dosa-dosanya diangkat ditaruh di atas kepalanya, setiap dia bersujud dosa-dosanya gugur, ketika dia selesai dari sholatnya, dosa-dosanya sudah gugur”.([2])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari dua hadits ini, antara lain:
1- Keutamaan agama Islam. Sebab seorang muslim yang melakukan amal sholih, seperti sholat dan lainnya, akan menggugurkan dosa-dosanya.
2- Keutamaan ibadah sholat. Sebab dosa-dosa akan gugur dengan melaksanakan sholat.
3- Agama adalah nasehat. Oleh karena itu Ibnu Umar memberikan nasehat secara tidak langsung kepada orang yang memanjangkan sholatnya, agar memperbanyak roka’at sholatnya, sehingga lebih banyak ruku’ dan sujudnya, dan lebih banyak menggugurkan dosa-dosanya.
4- Berbicara agama harus dengan ilmu, yang bersumber dari Al-Qur’an atau hadits. Oleh karena itu Ibnu Umar membawakan sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam di dalam nasehatnya.
5- Keutamaan ruku’ dan sujud di dalam sholat, sebab keduanya termasuk rukun-rukun sholat yang terpenting.
6- Kewajiban meyakini berita Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, walaupun itu perkara ghoib yang kita tidak bisa melihatnya. Seperti dosa-dosa yang ditaruh di atas pundak dan kepala orang yang sholat, dan setiap ruku’ atau bersujud dosa-dosa itu gugur.
7- Mengetahui keutamaan suatu amalan menambah semangat untuk beramal.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits-hadits yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.
Ditulis oleh Muslim Atsari,
Sragen, Dhuha Kamis, 13-Shofar-1442 H / 1-Oktober-2020 M
________________________
Footnote:
([1]) HR. Ibnu Nashr Al-Maruzi, 1/316, no. 293; Hilyatul Auliya’, 6/99. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 1398
([2]) HR. Thobroni di dalam Mu’jamul Kabir, 6/250, no. 6125; dan di dalam Mu’jamush Shoghir, hlm. 237; dll. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Ash-Shohihah, no. 3402