Nabi Membimbing Keluarganya Dengan Lemah Lembut Serta Kasih Sayang Terhadap Anak Kecil ✍
[arabic-font]عَنْ عُمَرَ بْنَ أَبِى سَلَمَةَ يَقُولُ: كُنْتُ غُلاَماً فِى حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ، وَكَانَتْ يَدِى تَطِيشُ فِى الصَّحْفَةِ، فَقَال لِى رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: ((يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ ، وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ)) فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ[/arabic-font]Dari Umar bin Abi Salamah ia berkata : ” Waktu aku masih kecil dalam asuhan Rasulullah dan tanganku bergerak kemana-mana pada hidangan makanan. Kemudian Rasulullah bersabda : ” Wahai anak kecil, bacalah basmalah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari yang terdekat denganmu “. Maka setelah itu, begitulah cara makanku. ([1]).
- Jangan melarang anak kecil untuk makan bersama orang dewasa, tapi mereka wajib diajarkan adab-adab makan.
Seorang ayah wajib mengajak keluarga makan bersama, karena dapat menyatukan hati dan mendapatkan berkah pada makanan.
[arabic-font]عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ: جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم ، فَقَالَ : أَتُقَبِّلُونَ الصِّبْيَانَ ؟ فَمَا نُقَبِّلُهُمْ ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : (( أَوَ أَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ ؟))[/arabic-font]Dari Aisyah ia berkata : ” Pernah datang seorang Arab Badui kepada Nabi r. Orang Badui itu mengataka: “Apakah kalian mencium anak-anak kecil kalian? Kami tidak ada mencium anak-anak kecil.” Rasulullah ﷺ bersabda: “Apa aku bisa mencegah darimu jika Allah telah mencabut rahmat dari hatimu ?!”([2])
Ketinggian Akhlak Pergaulan Nabi Terhadap Keluarga dan Pembantunya ✍
[arabic-font]عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: (( خَدَمْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم عَشْرَ سِنِينَ ، وَاللَّهِ مَا قَالَ لِي: أُفًّا قَطُّ، وَلَا قَالَ لِي لِشَيْءٍ: لِمَ فَعَلْتَ كَذَا ؟ وَهَلَّا فَعَلْتَ كَذَا ؟ )).[/arabic-font]Dari Anas bin Malik, ia berkata : ” Aku melayani Rasulullah selama 10 ( sepuluh ) tahun, demi Allah tidak pernah sekalipun beliau berkata kepadaku : ” uff ( ah )”, dan tidak pernah berkata kepadaku sesuatu pun : ” mengapa kamu lakukan ini ? dan mengapa kamu tidak melakukan ini ?”. ([3])
- Apakah anda pernah melihat seorang pembantu memuji tuannya seperti pujian pembantu Rasulullah !! Dengan keberanian Rasulullah, namun ia tidak pernah merendahkan ataupun memukul kecuali dalam kebenaran. Ia tidak pernah berlaku kasar terhadap orang lemah dibawah kuasanya, yaitu istri dan pembantu.
Dari Aisyah radhiyallaahu ‘anha ia berkata : ” Rasulullah ﷺ tidak pernah memukul apa pun dengan tangannya sama sekali, tidak istri dan tidak pula pembantu, kecuali ketika beliau berjihad di jalan Allah. Dan tatkala beliau disakiti, maka tidak pernah beliau membalas pelakunya sedikit pun, kecuali apabila dilanggar satu hal yang Allah haramkan, maka beliau membalas karena Allah ‘azza wa jalla “. ([4])
[arabic-font] عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ radhiyallaahu ‘anhu عَنْ النَّبِيِّ ﷺ: (( إِذَا أَتَى أَحَدَكُمْ خَادِمُهُ بِطَعَامِهِ فَإِنْ لَمْ يُجْلِسْهُ مَعَهُ فَليُنَاوِلْهُ لُقْمَةً أَوْ لُقْمَتَيْنِ أَوْ أُكْلَةً أَوْ أُكْلَتَيْنِ فَإِنَّهُ وَلِيَ عِلَاجَهُ )).[/arabic-font]Dari Abu Hurairah t, dari Nabi ﷺ: ” Jika seorang pembantu menadatangi salah seorang diantara kalian, jika ia tidak mempersilahkannya duduk bersamanya, maka berikanlah ia makanan satu atau dua suap atau sekali atau dua kali makan. Karena dialah yang mengolah (makanan) itu “. ([5])
- Dalam hadits ini terdapat faedah perlakuan baik terhadap kekhawatiran pembantu dan sikap rendah hati kepada mereka.
(Diambil dari kitab, An-Nabiy Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam Baina Ahlihi, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdullah al-Dhabi’iy)
[1] HR. al-Bukhari ( 5376 ) dan Muslim ( 2022 ). Ini lafazh hadits al-Bukhari.
[2] HR. al-Bukhari ( 5998 ) dan Muslim ( 2317 ). Ini lafazh hadits al-Bukhari.
[3] HR. Muslim (2309).
[4] HR. Muslim (2328).
[5] HR. al-Bukhari (2557)