Dari Tsauban I, dari Rasulullah ﷺ, beliau bersabda,
[arabic-font]«مَنْ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بَرِيْئًا مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ: الْكِبْرِ، وَالْغُلُوْلِ، وَالدَّيْنِ»[/arabic-font]
“Barangsiapa datang pada hari kiamat dengan berlepas diri dari tiga hal, maka dia akan masuk sorga; sombong, ghulul (korupsi), dan hutang.” (HR. Ahmad, at-Turmudzi, Ibnu Majah)
Perkara pertama yang berlepas dirinya seseorang darinya akan memasukkan dia ke dalam sorga adalah sombong
Al-Kibr : keagungan (kebesaran), Allah ﷻ berfirman,
[arabic-font]وَٱلَّذِي تَوَلَّىٰ كِبۡرَهُۥ [/arabic-font]“… dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar…” (QS. an-Nuur (24): 11) yaitu sebagian besar perkaranya.
Adapun secara istilah, maka Nabi ﷺ telah memberikan definisinya di dalam Shahih Muslim dari Ibnu Mas’ud I, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
[arabic-font]«لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ». فقَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً؟ قَالَ: «إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ: بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ»[/arabic-font]“Tidak akan masuk sorga orang yang di dalam hatinya terdapat seberat biji zarrah kesombongan.” Maka seorang laki-laki berkata, ‘Sesungguhnya seseorang senang jika bajunya bagus, dan sandalnya bagus. Maka beliau bersabda, ‘Sesungguhnya Allah itu Maha Indah, Dia mencintai keindahan.’ Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.”
Maka apa yang telah didefinisikan oleh Nabi ﷺ, kita tidak butuh kepada definisi lain setelahnya…
Maka meremehkan manusia adalah kesombongan, dan menolak nasihat adalah kesombongan.
Sementara perbedaan antara kesombongan dengan ‘ujub (banggi diri) adalah bahwa ‘ujub itu terbatas (hanya pada dirinya sendiri) sementara kesombongan itu melampaui batas (hingga menganiaya orang lain).
Perasaan manusia dengan kebesaran dirinya adalah ‘ujub, sementara perasaannya lebih tinggi dari manusia dalam muamalahnya bersama mereka adalah kesombongan.
Kesombongan itu ada tiga macam; sombong kepada Allah ta’aala, sombong kepada Rasulullah ﷺ, dan sombong kepada hamba-hamba-Nya.
Rabbuna ﷻ telah melarang kesombongan di dalam Kitab-Nya, Allah ﷻ berfirman,
[arabic-font]وَلَا تُصَعِّرۡ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمۡشِ فِي ٱلۡأَرۡضِ مَرَحًاۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٖ فَخُورٖ ١٨[/arabic-font]“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman (31): 18)
As-Sho’r, adalah penyakit yang melingkari leher onta.
Termasuk kesombongan adalah jika Anda berbicara kepada seseorang, Anda palingkan muka Anda darinya.
Dan sungguh Allah telah mencela kesombongan di dalam kitab-Nya, dan Rasulullah ﷺ pun telah mencelanya.
Kesombongan adalah penghalang dari menerima kebenaran. Maka tidaklah berpaling orang-orang yang berpaling dari dakwah para Rasul melainkan dengan kesombongan mereka. Dan tidaklah Iblis berhak mendapatkan laknat yang kekal melainkan karena kesombongannya.
Allah ﷻ berfirman,
[arabic-font]وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأٓدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ أَبَىٰ وَٱسۡتَكۡبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلۡكَٰفِرِينَ [/arabic-font]“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada Para Malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” Maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia Termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. al-Baqarah (2): 34)
Allah ﷻ berfirman,
[arabic-font]وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا مُوسَى ٱلۡكِتَٰبَ وَقَفَّيۡنَا مِنۢ بَعۡدِهِۦ بِٱلرُّسُلِۖ وَءَاتَيۡنَا عِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ٱلۡبَيِّنَٰتِ وَأَيَّدۡنَٰهُ بِرُوحِ ٱلۡقُدُسِۗ أَفَكُلَّمَا جَآءَكُمۡ رَسُولُۢ بِمَا لَا تَهۡوَىٰٓ أَنفُسُكُمُ ٱسۡتَكۡبَرۡتُمۡ فَفَرِيقٗا كَذَّبۡتُمۡ وَفَرِيقٗا تَقۡتُلُونَ ٨٧[/arabic-font]“Dan Sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?” (QS. al-Baqarah (2): 87)
Dan banyak hadits dalam bab ini, diantaranya,
Sabda Nabi ﷺ,
[arabic-font]احْتَجَّتِ النَّارُ، وَالْجَنَّةُ، فَقَالَتْ هَذِهِ: يَدْخُلُنِي الْجَبَّارُونَ، وَالْمُتَكَبِّرُونَ، وَقَالَتْ هَذِهِ: يَدْخُلُنِي الضُّعَفَاءُ، وَالْمَسَاكِينُ، فَقَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ لِهَذِهِ: أَنْتِ عَذَابِي أُعَذِّبُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَقَالَ لِهَذِهِ: أَنْتِ رَحْمَتِي أَرْحَمُ بِكِ مَنْ أَشَاءُ وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْكُمَا مِلْؤُهَا[/arabic-font]“Neraka dan sorga berdebat; yang ini (Neraka) berkata, ‘Akan memasukiku orang-orang lalim dan orang-orang sombong.’ Yang ini (sorga) berkata, ‘Akan memasukiku orang-orang lemah dan orang-orang miskin.’ Maka Allah D berfirman kepada yang ini (Neraka), ‘Engkau adalah adzab-Ku, denganmu Aku akan mengadzab orang yang Kukehendaki.’ Lalu Dia berfirman kepada yang ini (Sorga), ‘Engkau adalah rahmat-Ku, denganmu Aku akan merahmati orang yang Kukehendaki. Dan bagi masing-masing dari kalian berdua pemenuhannya.” (HR. al-Bukhari Muslim)
Dan di dalam Jami’ at-Turmudzi, beliau ﷺ bersabda,
[arabic-font]«وَإِنَّ أَبْغَضَكُمْ إِلَيَّ وَأَبْعَدَكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ وَالمُتَفَيْهِقُونَ»، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ، قَدْ عَلِمْنَا الثَّرْثَارُونَ وَالمُتَشَدِّقُونَ فَمَا المُتَفَيْهِقُونَ؟ قَالَ: «المُتَكَبِّرُونَ»[/arabic-font]“Dan sesungguhnya orang yang paling kubenci dari kalian, dan orang yang paling jauh diantara kalian tempat duduknya dariku pada hari kiamat, adalah orang yang banyak ngomong, dan kotor perkataannya kepada manusia, serta al-mutafaihiquun.’ Maka mereka berkata, ‘Ya Rasulullah, kami telah mengetahui ats-tsartsaaruun dan al-mutasyaddiquun, lalu siapa itu al-mutafaihiquun?’ Beliau bersabda, ‘Orang-orang yang sombong.’
Dan seburuk-buruknya kesombongan adalah kesombongan yang bersumber dari orang faqir. Nabi kita ﷺ bersabda dalam riwayat Muslim,
[arabic-font]ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ: شَيْخٌ زَانٍ، وَمَلِكٌ كَذَّابٌ، وَعَائِلٌ مُسْتَكْبِرٌ[/arabic-font]“Tiga golongan orang yang Allah tidak akan mengajak bicara mereka pada hari kiamat, tidak akan mensucikan mereka, dan tidak akan melihat mereka, dan bagi mereka ada adzab yang pedih; orang tua yang berzina, raja yang pendusta, serta orang miskin yang sombong.”
Maka perzinahan adalah buruk, baik dari orang tua ataupun pemuda. Akan tetapi zina itu lebih buruk jika dari orang tua, karena lemahnya pendorong zina padanya. Demikian juga kesombongan pada diri orang faqir.
Dan lihatlah bagaimana Allah akan membangkitkan orang-orang yang sombong.
Telah shahih di dalam Sunan at-Turmudzi dari ‘Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya I, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
[arabic-font]«يُحْشَرُ الْمُتَكَبِّرُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَمْثَالَ الذَّرِّ فِي صُوَرِ الرِّجَالِ، يَغْشَاهُمْ الذُّلُّ مِنْ كُلِّ مَكَانٍ، فَيُسَاقُونَ إِلَى سِجْنٍ فِي جَهَنَّمَ يُسَمَّى بُولَسَ، تَعْلُوهُمْ نَارُ الْأَنْيَارِ، يُسْقَوْنَ مِنْ عُصَارَةِ أَهْلِ النَّارِ؛ طِينَةَ الْخَبَالِ»[/arabic-font]“Orang-orang sombong akan dibangkitkan pada hari kiamat seperti semut merah yang kecil pada rupa manusia. Kehinaan kelak akan menyelubungi mereka dari setiap tempat. Lalu merekapun digiring menuju penjara di dalam Jahannam yang disebut dengan Buulas, api neraka akan meliputi mereka, dan mereka akan diberi minum dari perasan cairan penghuni neraka; yaitu thiinatul khobal.’
Dan orang yang sombong tidak akan masuk ke dalam Sorga, sebagaimana telah lewat bersama kita dari hadits Rasulullah ﷺ.
(Bersambung…)