Amalan Harian
✏️ Pertanyaan: Assalamu’alaikum… ustadz, mau bertanya… amalan sehari hari apa yang minimal harus istiqomah kita lakukan? Kalau maksimalnya? Apa konsekuensi yang kita terima bila kita tidak melaksanakan amalan itu? Jazaakumullaahu khoiron ustadz…
Jawab: Bismillaahirrahmaanirrahiim
Tentang amalan minimal harian yang harus kita istiqamahi adalah tentunya amal-amal yang wajib, misal shalat lima waktu. Karena amal-amal yang wajib adalah amal yang paling dicintai oleh Allah subhaanahuu wa ta’ala. Baru kemudian menambah dengan amal-amal sunnah.
Dari Abû Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: “Rasûlullâh ﷺ bersabda:
«إِنَّ اللَّه تعالى قال: منْ عادى لي وليًّاً. فقدْ آذنتهُ بالْحرْب. وما تقرَّبَ إِلَيَ عبْدِي بِشْيءٍ أَحبَّ إِلَيَ مِمَّا افْتَرَضْت عليْهِ: وما يَزالُ عبدي يتقرَّبُ إِلى بالنَّوافِل حَتَّى أُحِبَّه، فَإِذا أَحبَبْتُه كُنْتُ سمعهُ الَّذي يسْمعُ به، وبَصره الذي يُبصِرُ بِهِ، ويدَهُ التي يَبْطِش بِهَا، ورِجلَهُ التي يمْشِي بها، وَإِنْ سأَلنِي أَعْطيْتَه، ولَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لأُعِيذَّنه»
“Sesungguhnya Allâh ﷻ berfirman: “Barangsiapa memusuhi seorang wali (kekasih)ku maka aku maklumkan perang terhadapnya. Dan tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada (melaksanakan) apa yang telah kuwajibkan kepadanya. Dan tidak henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya, jika Aku telah mencintainya maka Aku-lah yang menjadi pendengarannya yang dia mendengar dengannya, pandangannya yang dia memandang dengannya, tangannya yang dia memukul dengannya, dan kakinya yang dia berjalan dengannya. Dan jika dia meminta kepada-Ku pasti Aku memberinya, dan jika dia memohon perlindungan pasti Aku melindunginya.” (HR. Al-Bukhârî)
Jika amal-amal wajib ini, ditinggalkan sudah jelas, itu adalah sebuah kemaksiatan besar kepada Allah ﷻ
Untuk maksimalnya amal-amalan sunnah tersebut, maka terserah dengan kemampuan masing-masing. Misal dengan shalat rawatib, 4 rakaat sebelum zhuhur, 4/2 rakaat sesudahnya; 2/4 rakaat sebelum ashar; 2 rakaat sebelum maghrib, 2 rakaat sesudahnya, 2 rakaat sebelum isya’, 2 rakaat sesudahnya; shalat witir, dlsb.
Yang penting dari itu semua adalah istiqomah, dan mudawamah (terus menerus) sekalipun sedikit.
Rasulullah ﷺ bersabda,
يا أيها الناس! خذوا من الأَعمال ما تُطيقُونَ، فإنَّ اللهَ لا يَمَلُّ حتى تَمَلُّوا، وإن أحبَّ الأَعمالِ إلى اللهِ ما دامَ وإن قلَّ
“Wahai sekalian manusia, ambillah oleh kalian, bagian dari amal-amal itu apa yang kalian mampu (lakukan), dikarenakan Allah tidak akan bosan, hingga kalian yang bosan. Dan sesungguhnya amal-amal yang paling dicintai oleh Allah, adalah yang langgeng sekalipun sedikit.” (HR. al-Bukhari)
Maka beramallah sesuai dengan kemampuan, kemudian langgengkanlah sekalipun itu sedikit. Baik berupa shalat sunnah, dzikir, membaca al-Qur`an dan yang lainnya. Agar pahalanya menjadi lestari, dan jika ada udzur syar’i seperti sakit dan perjalanan, sementara kita tidak bisa melakukannya, maka pahalanya akan tetap mengalir untuk kita.
Rasulullah ﷺ bersabda:
إذا مَرِضَ العبدُ أو سافَرَ؛ كُتِبَ لهُ مِثْلُ ما كانَ يعْمَلُ مقيماً صحيحاً
“Jika seorang hamba sakit, atau dalam perjalanan safar, maka dituliskan untuknya pahalanya seperti saat dia beramal dalam keadaan mukim lagi sehat.” (HR. al-Bukhari)
Namun, jika kita tidak konsisten, tidak istiqamah, dan tidak melanggengkan amal itu, maka jika ada udzur, maka tidak ada pahala yang mengalir kepada kita.
Wallahu a’lam.
Group Tanya Jawab Khusus Muslimah
Majelis Taklim Salsabila Alumni SMANDA/SMUNDA
Untuk bergabung ketik “GABUNG_Nama_Angkatan” KIRIM ke no. +6285749060476
Join via Telegram https://telegram.me/akhowatsmanda untuk melihat kumpulan tanya jawab…
Ikuti siaran radio al-Umm 102,5 FM Malang, Relay Pandaan dan sekitarnya di 102,8 FM