📝Ngapunten ustadz, nderek tanglet, kulo ingkang awam puniko lagi bingung, sakjane ingkang leres meniko, mboten angsale potong kuku, potong rambut, cabut ketiak, lan sanese niku dipun melai wekdal mlebet tanggal 1 sasi dzulhijjah, punopo wekdal mleget tanggal 10 sasi dzulhijjah? Kranten wonten ingkang sanjang menawi mboten angsale meniko, wekdale dipun mulai sabakdane mlebet tanggal 10 sasi dzulhijjah, kados nopo sing dipun terangaken dining Imam as-Syaukani ingdalem Nailul Author. Pripun?
[arabic-font]والسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ[/arabic-font]Jawab:
[arabic-font]وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ[/arabic-font]📌Inggih supados luwih lancar, kulo jawab kalian bahasa Indonesia nggih!!?
📌Setelah saya meruju’ langsung ke kitab Nailul Authar milik al-Imam as-Syaukani, dalam bab:
[arabic-font][بَابُ مَا يَجْتَنِبُهُ فِي الْعَشْرِ مَنْ أَرَادَ التَّضْحِيَةَ][/arabic-font]“Bab Apa Yang (harus) dihindari pada sepuluh (hari yang pertama dari bulan Dzulhijjah) oleh orang yang inging berkurban.”
📌Maka saya mendapati bahwa justru beliau berpandangan tidak bolehnya memotong kuku dan mencukur rambut itu dimulai sejak tanggal 1 bukan tanggal 10.
📌Hal ini jelas dengan hadits Ummu Salamah yang beliau jelaskan,
[arabic-font]عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ «أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – قَالَ: إذَا رَأَيْتُمْ هِلَالَ ذِي الْحِجَّةِ وَأَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يُضَحِّيَ فَلْيُمْسِكْ عَنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ» . رَوَاهُ الْجَمَاعَةُ إلَّا الْبُخَارِيَّ. وَلَفْظُ أَبِي دَاوُد وَهُوَ لِمُسْلِمٍ وَالنَّسَائِيُّ أَيْضًا: «مَنْ كَانَ لَهُ ذِبْحٌ يَذْبَحُهُ، فَإِذَا أَهَلَّ هِلَالُ ذِي الْحِجَّةِ فَلَا يَأْخُذَنَّ مِنْ شَعْرِهِ وَأَظْفَارِهِ حَتَّى يُضَحِّيَ»[/arabic-font]📚Dari Ummu Salamah, ‘Bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Jika kalian melihat hilal (tanggal satu) Dzulhijjah, dan salah seorang diantara kalian ingin berkurban, maka hendaknya dia menahan diri dari (memotong, mencukur) rambut dan kuku-kukunya.” (HR. al-Jama’ah, kecuali al-Bukhari)
📚Sementara lafazh milik Abu Dawud, dan ia (juga) riwayat milik Imam Muslim dan an-Nasa`iy: “Barangsiapa yang memiliki hewan kurban yang hendak dia kurbankan, maka jika hilal (tanggal 1) Dzulhijjah muncul, maka janganlah sekali-kali dia mengambil (mengurangi, memotong, mencukur sedikitpun) dari rambut, dan kuku-kukunya hingga dia berkurban.”
📌Lalu beliau rahimahullah berkata,
[arabic-font]الْحَدِيثُ اُسْتُدِلَّ بِهِ عَلَى مَشْرُوعِيَّةِ تَرْكِ أَخْذِ الشَّعْرِ وَالْأَظْفَارِ بَعْدَ دُخُولِ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُضَحِّيَ[/arabic-font]📌‘Hadits tersebut dijadikan dalil atas disyariatkannya meninggalkan pengambilan (pemotongan, pencukuran) rambut dan kuku-kuku, sejak masuknya 10 (hari awal bulan) Dzulhijjah bagi orang yang ingin berkurban.’
📌Kata-kata [عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ] bermakna 10 hari awal bulan Dzulhijjah, bukan bermakna 10 Dzulhijjah, karena jika yang dimaksud oleh beliau adalah 10 Dzulhijjah, maka seharusnya kata yang tepat adalah
[arabic-font]بَعْدَ دُخُولِ الْعَاشِرِ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ[/arabic-font]“Setelah masuknya hari yang kesepuluh dari Dzulhijjah.”
📌Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata setelah menyebutkan hadits-hadits tentang larangan memotong kuku, dan mencukur rambut,
[arabic-font]ففي هذا الحديث النهي عن أخذ شيء من الشعر أو الظفر أو البشرة ممن أراد أن يضحي من دخول شهر ذي الحجة حتى يضحي، فإن دخل العشر وهو لا يريد الأضحية ثم أرادها في أثناء العشر أمسك عن أخذ ذلك منذ إرادته، ولا يضره ما أخذ قبل إرادته.[/arabic-font]👉🏽“Maka di dalam hadits tersebut terdapat larangan mengambil sesuatupun dari rambut, kuku, ataupun kulit dari orang yang ingin berkurban secak masuknya bulan Dzulhijjah hingga dia berkurban. Maka jika 10 (hari awal bulan Dzulhijjah) masuk, sementara dia tidak ingin berkurban, kemudian dia menginginkannya di tengah-tenah 10 (hari awal tersebut), maka dia menahan diri dari mengambil sesuatu darinya (rambut, kuku, dan kulit) sejak dia mengingikannya (untuk berkurban), dan tidak madharat baginya apa yang telah dia ambil sebelum keinginannya (untuk berkurban).” (Ahkaamul Udhiyah wadzdzakaah, Syaikh Ibnu ‘Utsaimin)
👉🏽Dados, ingkang leres, lan rajih wallahu a’lam, larangan nyukur rambut, kalian motong kuku menika dipun mulai wekdal mlebete maghrib tanggal 1 Dzulhijjah, mboten maghrib tanggal 10 Dzulhijjah.
🍃Wallahu a’lam. Mugi-mugi saded dipun fahami.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
🌺 Group Tanya Jawab Khusus Muslimah 🌺
📘 Majelis Taklim Salsabila Alumni SMANDA/SMUNDA 📘
📲 Untuk bergabung ketik “GABUNG_Nama_Angkatan” KIRIM ke no. +6285749060476📕
📲 Join via Telegram https://telegram.me/akhowatsmanda atau klik http://bit.ly/20jtqpe untuk melihat kumpulan tanya jawab dari awal.
🌎 http://www.attabiin.com/category/konsul-salsabila/
📻 Ikuti siaran radio al-Umm 102,5 FM Malang, Relay Pandaan dan sekitarnya di 102,8 FM