Allah bosan?

📕P37. Allah bosan?

✏️Pertanyaan:

[arabic-font]السلام عليكم ورحمة الله وبركاته[/arabic-font]

📝Pak ustadz, saya dapat BC dari teman-teman di group yang sebagian isinya adalah sebagai berikut:
“Alkisah, seorang tukang besi bertanya kepada seorang Ustadz…
“Ustad..! Kenapa ya..! Saya merasa bosan dengan hidup saya yang begini2 aja..!. Terus hambar, tak ada arahnya, dan tak ada nikmatnya..! Bosan saya Ustadz..! Saya ingin bahagia tapi kenapa susah sekali ya ?”. Ustadz pun menjawab : “Oohh..! Mungkin saat ini Allah juga lagi bosan dengan tuan.” Dan seterusnya.

📝Pertanyaan saya, apakah benar ungkapan ustadz di dalam kisah tersebut yang menyatakan bahwa Allah juga bosan?

✏️Jawab:

[arabic-font]وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته[/arabic-font]

📌Tentang masalah ini, Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimiin rahimahullah pernah ditanya :

 

[arabic-font]هل نستطيع أن نثبت صفة الملل والهرولة لله تعالى[/arabic-font]

📌“Bolehkah kita untuk menetapkan sifat al-malal (bosan) dan al-harwalah (berlari-lari kecil) bagi Allah ta’ala ?”.

📌Beliau rahimahullah menjawab :

 

[arabic-font]جاء في الحديث عن النبي ﷺ قولـه : ((فإنَّ الله لا يَمَلُّ حتى تملوا(([/arabic-font]

📌“Terdapat dalam hadits Nabi ﷺ, beliau bersabda : ‘Sesungguhnya Allah tidak akan bosan hingga engkau bosan.”

📚[Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy no. 43 & 1151 & 1970 & 5862, Muslim no. 782, Abu Daawud no. 1368, An-Nasaa’iy no. 762, Ibnu Maajah no. 4238, dan yang lainnya]

 

[arabic-font]فمن العلماء من قال : إنَّ هذا دليل على إثبات الملل لله ، لكن ؛ ملل الله ليس كملل المخلوق ؛ إذ إنَّ ملل المخلوق نقص ؛ لأنه يدل على سأمه وضجره من هذا الشيء ، أما ملل الله ؛ فهو كمال وليس فيه نقص ، ويجري هذا كسائر الصفات التي نثبتها لله على وجه الكمال وإن كانت في حق المخلوق ليست كمالاً.[/arabic-font]

📌Di antara ulama ada yang berkata : Sesungguhnya hadits ini merupakan dalil penetapan sifat al-malal (bosan) bagi Allah. Akan tetapi, sifat bosan Allah tidaklah seperti sifat bosan makhluk. Sifat bosan makhluk adalah kekurangan, karena hal itu menunjukkan kejemuan dan kebosanan akan sesuatu. Adapun sifat bosan Allah adalah sempurna tanpa ada padanya kekurangan. Sifat ini berjalan sebagaimana seluruh sifat-sifat yang kita tetapkan bagi Allah dalam kesempurnaan; meskipun jika itu ada pada makhluk tidak menunjukkan kesempurnaan.

 

[arabic-font]ومن العلماء من يقول : إنَّ قولـه : ((لا يَمَلُّ حتى تملوا)) ؛ يراد به بيان أنه مهما عملت من عمل ؛ فإنَّ الله يجازيك عليه ؛ فاعمل ما بدا لك ؛ فإنَّ الله لا يمل من ثوابك حتى تمل من العمل ، وعلى هذا ، فيكون المراد بالملل لازم الملل.[/arabic-font]

📌Di antara ulama ada yang berkata : Sesungguhnya sabda beliau ﷺ: ‘Allah tidak akan bosan hingga engkau bosan’, yang dimaksudkan dengannya adalah penjelasan bahwa apabila engkau melakukan suatu amalan, maka Allah akan memberikan balasan pahala atasnya. Maka beramallah selama kalian mampu, karena Allah tidak akan bosan untuk memberikan pahalanya, hingga engkau bosan untuk beramal. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan al-malal (bosan) adalah kelaziman al-malal itu sendiri.

 

[arabic-font]ومنهم من قال : إنَّ هذا الحديث لا يدل على صفة الملل لله إطلاقاً ؛ لأنَّ قول القائل : لا أقوم حتى تقوم ؛ لا يستلزم قيام الثاني ، وهذا أيضاً : ((لا يمل حتى تملوا)) ؛ لا يستلزم ثبوت الملل لله عَزَّ وجَلَّ.[/arabic-font]

📌Di antara ulama ada yang berkata : Sesungguhnya hadits ini tidak menunjukkan pada sifat bosan bagi Allah secara mutlak. Hal itu sebagaimana perkataan : laa aquumu hattaa taquumu (aku tidak akan berdiri hingga engkau berdiri) – tidaklah melazimkan berdiri yang kedua (dari si pengucap perkataan). Begitu juga dengan perkataan : Allah tidak bosan hingga engkau bosan’ ; tidaklah melazimkan penetapan sifat bosan bagi Allah ‘azza wa jalla.

 

[arabic-font]📌وعلى كل حال يجب علينا أن نعتقد أنَّ الله تعالى مُنَزَّه عن كل صفة نقص من الملل وغيره ، وإذا ثبت أنَّ هذا الحديث دليل على الملل ؛ فالمراد به ملل ليس كملل المخلوق.[/arabic-font]

📌Dengan demikian, wajib bagi kita untuk meyakini bahwasannya Allah ta’ala terhindar dari setiap sifat kurang dari sifat bosan atau yang lainnya. Dan apabila telah shahih bahwa hadits ini menunjukkan sifat bosan, maka maksud dari sifat bosan itu, tidaklah seperti sifat bosannya makhluk” [Majmuu’ah Duruus wa Fataawaa Al-Haram, 1/152].

🍂 Wallahu ta’ala a’lam bish-showab.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

🌺 Group Tanya Jawab Khusus Muslimah 🌺
📘 Majelis Taklim Salsabila Alumni SMANDA/SMUNDA 📘
📲 Untuk bergabung ketik “GABUNG_Nama_Angkatan” KIRIM ke no. +6285749060476📕
📲 Join via Telegram https://telegram.me/akhowatsmanda atau klik http://bit.ly/20jtqpe untuk melihat kumpulan tanya jawab dari awal.
🌎 http://www.attabiin.com/category/konsul-salsabila/
📻 Ikuti siaran radio al-Umm 102,5 FM Malang, Relay Pandaan dan sekitarnya di 102,8 FM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *