(26) Arahan Beliau ﷺ Bagi Orang Yang Mendapati Lailatul Qadar

 

عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ أَرَأَيْتَ إِنْ وَافَقْتُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، مَا أَقُولُ فِيهَا ؟ قَالَ: ” قُولِي: اللهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

 

Dari ‘Aisyah J, dia berkta, ‘Saya berkata, ‘Ya Rasulullah, apa pandangan Anda jika saya bertepatan dengan lailatul qadar, apa yang yang katakan di dalamnya?’ Beliau menjawab, ‘Ucapkan allaahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anniy (ya Allah, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha memaafkan, menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku).” (HR. Ahmad)

 

Wahai hamba Allah,

 

1. Berikanlah perhatian besar kepada do’a pada sepuluh hari yang terakhir, dan pada malam-malam yang ganjil darinya. Mudah-mudahan Anda bertepatan dengan lailatul qadar, dan perbanyaklah berdo’a dengan Anda membaca,

 

اللهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

 

Dikarenakan Nabi ﷺ telah memberikan petunjuk kepada ‘Aisyah J kepadanya.

 

At-Turmudzi meriwayatkan dari ‘Aisyah J, dia berkata, ‘Saya berkata,

 

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِي اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّ

 

 

‘Ya Rasulullah, apa pandangan Anda jika saya mengetahui suatu malam lailatul qadar, apa yang saya katakan di dalamnya? Maka beliau menjawab, ucapkanlah,

 

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

 

 

2. Berdo’alah dengan segala yang Anda inginkan, baik dari kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.

 

Allah ﷻ telah berfirman,

 

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدعُونِيٓ أَستَجِب لَكُم

 

“…dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu….” (QS. Ghaafir (40): 60)

 

Dan berdasarkan hadits an-Nu’maan bin Basyiir dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

 

الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ{وقَالَ رَبُّكُمْ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ }

 

“Do’a adalah ibadah, dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu….” (HR. Abu Dawud)

 

3. Mintalah sorga kepada Allah, dan berlindunglah kepada Allah dari api neraka. Dikarenakan Anda jika Anda beruntung dengan hal ini, maka sungguh Anda telah meraih keberuntungan yang agung.

 

Sebagaimana firman Allah ﷻ,

 

فَمَن زُحزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدخِلَ ٱلجَنَّةَ فَقَد فَازَ

 

“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia telah beruntung.” (QS. Aali ‘Imraan (3): 185)

 

Dikarenakan segala pencarian dan usaha, semuanya dan sebagian besarnya adalah untuk mendapatkan sorga, dan selamat dari neraka. Maka di sekitar inilah hendaknya permintaan seorang yang berakal lagi cerdas, lalu dia berfikir tentangnya, dan meminta kepada Allah, dan meminta perlindungan kepada Allah dari neraka.

 

Di dalam hadits Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda kepada seorang laki-laki,

 

مَا تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ قَالَ أَتَشَهَّدُ ثُمَّ أَسْأَلُ اللَّهَ الْجَنَّةَ وَأَعُوذُ بِهِ مِنْ النَّارِ أَمَا وَاللَّهِ مَا أُحْسِنُ دَنْدَنَتَكَ وَلَا دَنْدَنَةَ مُعَاذٍ فَقَالَ حَوْلَهَا نُدَنْدِنُ

 

“Apa yang Engkau ucapkan di dalam shalat?’ Dia menjawab, ‘Saya bersyahadat, kemudian saya meminta sorga kepada Allah, dan saya berlindung dengan-Nya dari api neraka. Adapun demi Allah, saya tidak memahami dandanah (bacaan pelan) Anda dan Mu’adz.’ Maka beliau bersabda, ‘Disekitarnya kami membaca (pelan).” (HR. Ibnu Majah)

 

4. Berdo’alah kepada Allah untuk diri Anda jika Anda bertepatan dengan lailatul qadar. Maka mulailah denganya, kemudian untuk anak Anda, dan keluarga Anda, serta kaum muslimin.

 

Berdasarkan hadits Ubay bin Ka’b I, dia berkata,

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَعَا بَدَأَ بِنَفْسِهِ وَقَالَ رَحْمَةُ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى مُوسَى لَوْ صَبَرَ لَرَأَى مِنْ صَاحِبِهِ الْعَجَبَ وَلَكِنَّهُ قَالَ{ إِنْ سَأَلْتُكَ عَنْ شَيْءٍ بَعْدَهَا فَلَا تُصَاحِبْنِي قَدْ بَلَغْتَ مِنْ لَدُنِّي عذرا }

 

“Adalah Rasulullah ﷺ, jika beliau berdo’a, maka beliau memulai dengan dirinya sendiri. Dan beliau bersabda, ‘Mudah-mudahan rahmat Allah tercurah kepada kita, dan kepada Musa, seandainya dia bersabdar, pastilah dia akan melihat dari sahabatnya perkara yang menakjubkan. Akan tetapi dia berkata, ‘Jika saya bertanya kepada Anda tentang sesuatu setelahnya, maka janganlah Anda menemani saya. Sungguh Anda telah sampai udzur dari sisi saya.” (HR. Abu Dawud)

 

5. Manfaatkan sepertiga malam yang terakhir di ganjil sepuluh hari yang terakhir dengan berdo’a, beristighfar, dan meminta hajat Anda kepada Allah, dari hajat kebaikan dunia dan akhirat.

 

Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,

 

إِذَا مَضَى شَطْرُ اللَّيْلِ أَوْ ثُلُثَاهُ يَنْزِلُ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ هَلْ مِنْ سَائِلٍ يُعْطَى هَلْ مِنْ دَاعٍ يُسْتَجَابُ لَهُ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَنْفَجِرَ الصُّبْحُ

 

“Jika telah berlalu separuh malam atau dua pertiganya, Allah ﷻ turun ke langit dunia, lalu Dia berfirman, ‘Adakah orang yang meminta lalu diberi, adakah orang yang berdo’a lalu dikabulkan do’anya, adakah orang yang beristighfar, lalu diampuni untuknya dosanya, hingga subuh menyembul.” (HR. Muslim)

 

(Pelajaran Kedua puluh enam Dari Kitab an-Nabiy Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallama fii Ramadhaan (Tsalaatsuuna Darsan), Syaikh Muhammad bin Syami bin Mutho’in Syaibah, dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *