13- Tingkatan Keutamaan Bersegera Menuju Sholat Jum’at.
Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari
HADITS ABU HUROIROH radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ أَبِي صَالِحٍ السَّمَّانِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «مَنِ اغْتَسَلَ يَوْمَ الجُمُعَةِ غُسْلَ الجَنَابَةِ ثُمَّ رَاحَ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَدَنَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّانِيَةِ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَقَرَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الثَّالِثَةِ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ كَبْشًا أَقْرَنَ، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الرَّابِعَةِ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ دَجَاجَةً، وَمَنْ رَاحَ فِي السَّاعَةِ الخَامِسَةِ، فَكَأَنَّمَا قَرَّبَ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ حَضَرَتِ المَلاَئِكَةُ يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ»
Dari Abu Sholih As-Sammaan, dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at dengan mandi janabah, lalu pergi (ke masjid), maka dia seolah bersedekah seekor unta.
Barangsiapa pergi (ke masjid) pada saat kedua maka dia seolah bersedekah seekor sapi.
Barangsiapa pergi (ke masjid) pada saat ketiga, maka dia seolah bersedekah seekor kambing yang bertanduk.
Barangsiapa pergi (ke masjid) pada saat keempat, maka dia seolah bersedekah seekor ayam.
Dan barangsiapa pergi (ke masjid) pada saat kelima, maka dia seolah bersedekah sebutir telur.
Jika imam sudah keluar (untuk berkhuthbah), maka para malaikat hadir akan mendengarkan dzikir (khuthbah).”([1])
Di dalam jalur lain diriwayatkan:
عَنْ أَبِي عَبْدِ اللهِ الأَغَرِّ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِذَا كَانَ يَوْمُ الجُمُعَةِ وَقَفَتِ المَلاَئِكَةُ عَلَى بَابِ المَسْجِدِ يَكْتُبُونَ الأَوَّلَ فَالأَوَّلَ، وَمَثَلُ المُهَجِّرِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي بَدَنَةً، ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً، ثُمَّ كَبْشًا، ثُمَّ دَجَاجَةً، ثُمَّ بَيْضَةً، فَإِذَا خَرَجَ الإِمَامُ طَوَوْا صُحُفَهُمْ، وَيَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ»
Dari Abu ‘Abdullah Al-Aghorr, dari Abu Hurairah, dia berkata: “Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Pada hari Jum’at para Malaikat hadir di pintu masjid mencatat siapa orang yang datang paling awal dan seterusnya.
Orang yang paling awal datang ke masjid seperti orang yang bersedekah dengan seekor unta, kemudian seperti orang yang bersedekah dengan seekor sapi, kemudian seperti orang yang bersedekah seekor kambing yang bertanduk, kemudian seperti orang yang bersedekah seekor ayam, kemudian seperti orang yang bersedekah sebutir telur.
Jika imam sudah keluar (untuk berkhutbah), maka para malaikat menutup buku catatan mereka dan mendengarkan dzikir (khutbah)”.([2])
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Di antara adab pergi ke masjid untuk sholat jum’at adalah dengan mandi janabah, yaitu dengan membersihkan seluruh tubuh, termasuk mencuci rambut kepala.
2- Pada hari Jum’at para Malaikat hadir di pintu masjid mencatat siapa orang yang datang paling awal dan seterusnya.
3- Para Malaikat tersebut bukan dua malaikat yang selalu menyertai manusia, sebab dua malaikat ini tidak pernah meninggalkan manusia.
4- Beriman kepada wujud malaikat dan tugas-tugas yang Alloh perintahkan kepada mereka.
5- Perbedaan tingkatan keutamaan orang-orang yang bersegera menuju masjid untuk sholat jum’at sesuai dengan waktu kedatangan mereka.
6- Berqurban atau bersedekah dengan seekor unta, lebih utama daripada bersedekah dengan seekor sapi, dst.
7- Tidak boleh berqurban dengan seekor ayam, karena hal ini tidak pernah diamalkan oleh Nabi dan para sahabat. Sebagaimana tidak ada berqurban dengan sebutir telur.
8- Keutamaan mendengarkan khutbah jum’at, sebab jika imam sudah keluar untuk berkhutbah, para malaikat menutup buku catatan mereka dan mendengarkannya.
9- Khutbah disebut dzikir kepada Alloh, sebab khutbah berisi nasehat untuk ingat dan mentaati Alloh ﷻ.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju sorga-Nya yang penuh kebaikan.([3])
__________________________
Footnote:
([1]) HR. Al-Bukhori, no. 881; Muslim, no. 850/10; An-Nasai, no. 1388; Tirmidzi, no. 499; Abu Dawud, no. 351; Ahmad, no. 9926; Ibnu Hibban, no. 2775
([2]) HR. Al-Bukhori, no. 929; Muslim, no. 850/24; Ahmad, no. 7519, 7766, 10568
([3]) Sragen, Dhuha, Jum’at, 2-Shofar-1443 H / 10-September-2021