SEJARAH AT-TAISIR

 

Oleh: Abdurrosyid (Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Muhammadiyah Bangil – Alumni Ma’had al-Aimmah – YBM Malang)

 

 

At-Taisir, adalah nama dari buku metode pengajaran al-Quran yang secara umum dikeluarkan oleh Forum Kajian Islam at-Tabi’in (FKIA) –yang kemudian memiliki kelembagaan resmi di pencatatan Notaris dengan nama Lembaga Dakwah, Pendidikan dan Sosial at-Tabi’in (LDPS-A), kemudian beralih menjadi sebuah yayasan dengan keputusn Kemenkumham dengan nama Yayasan Qiyam at-Tabi’in (YAQITA)– yang berdomisili di Dusun Sukorejo Desa Karangjati RT 03 RW 17 Kecamatan Pandaan Pasuruan. Adapun penyusun buku yang terdiri dari lima jilid ini secara khusus adalah Ustadz Muhammad Syahri yang dengan karunia Allah, berhasil menyelesaikannya selama hampir dua tahun, yaitu sejak 26 Nopember 2007 hingga 5 Oktober 2009. Sedang penamaan at-Taisir itu sendiri, maka itu adalah pemberian dari guru penyusun dan sekaligus pembina dan pendiri YAQITA, DR. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag. –semoga Allah selalu menjaga beliau-.

 

Penyusunan buku ini erat kaitannya dengan TPQ at-Tabi’in yang pada saat penyusun mulai belajar dan menimba ilmu di FKIA pada tahun 1997, TPQ tersebut sudah ada dan berjalan dengan dibimbing langsung oleh Ust. Agus Hasan Bashori, Lc –yang saat itu masih belum menyelesaikan S2 dan S3 beliau-. Dan seingat penyusun, kala itu, TPQ at-Tabi’in menggunakan buku IQRO’. Kemudian sekitar tahun 1999 di datangkanlah seorang mentor dari Mojokerto untuk memberikan pelatihan metode pengajaran QIRO’ATI untuk para santri, terutama santri yang ditunjuk untuk mengajar al-Quran di TPQ at-Tabi’in, dan kala itu penyusunpun mengikuti pelatihan tersebut. Mentor tersebut, tiada lain adalah kakak kandung Ust. Agus Hasan Bashori, Lc sendiri yaitu Ust. Mujib Anshor, SH.

 

Setelah pelatihan ini, maka secara otomatis kegiatan belajar mengajar al-Quran di TPQ at-Tabi’in beralih dengan menggunakan buku Qiro’ati. Dan untuk lebih memantabkan kemampuan para pengajar, pada tahun 2000-2001 dikirimkanlah beberapa kader dari TPQ at-Tabi’in untuk mengikuti pelatihan-pelatihan metode pengajaran QIRO’ATI di lembaga resminya di Suwayuwo Sukorejo. Maka berjalanlah TPQ at-Tabi’in dengan menggunakan buku QIRO’ATI sebagai buku panduannya.

 

Namun sangat disayangkan, tidak ada seorang kaderpun dari kader-kader TPQ at-Tabi’in yang selesai mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut karena berbagai kendala, hingga tidak mendapatkan sertifikat kelulusan. Dan konsekuensinya, tidak bisa memiliki akses langsung dengan lembaga QIRO’ATI untuk pengadaan buku-buku QIRO’ATI. Dan kesulitan pengadaan buku-buku ini berjalan hingga tahun 2007, yang secara langsung mengganggu kelancaran kegiatan belajar mengajar di TPQ at-Tabi’in.

 

Dengan melihat tantangan ini, berbekal pengalaman mengajar, dan mempelajari serta mengumpulkan berbagai buku panduan belajar al-Qur`an dan metodenya yang ada di Jawa Timur, penyusun bertekad untuk membuat sendiri buku pegangan belajar al-Quran dan pengembangannya agar memudahkan proses belajar mengajar al-Quran di TPQ at-Tabi’in.

 

Maka pada 16 Dzulqa’dah 1428 H, bertepatan dengan 26 Nopember 2007, penyusun memulai menyusun halaman pertama buku panduan tersebut dan alhamdulillah ibuku ini selesai menjadi 36 halaman.

 

Halaman pertama jilid kedua mulai di susun pada 19 Rabi’ul Awal 1429 H, bertepatan dengan 27 Maret 2008 M, dan alhamdulillah buku ini selesai menjadi 34 halaman.

 

Halaman pertama jilid ketiga dimulai pada 1 Dzulqa’dah 1429 H, bertepatan dengan 30 Oktober 2008, dan alhamdulillah buku ini selesai menjadi 34 halaman.

 

Halaman pertama jilid keempat dimulai pada 22 Muharram 1430 H, bertepatan dengan 19 Januari 2009, dan alhamdulillah buku ini selesai menjadi 34 halaman.

 

Sedang jilid kelima selesai penyusunannya pada 16 Syawal 1430 H bertepatan dengan 5 Oktober 2009.([1])

 

Setelah kelima jilid tersebut selesai, oleh penyusun disampaikan kepada DR. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag untuk kemudian meminta saran penamaannya. Lantas beliau bertanya kepada penyusun apa tujuan penyusun menyusun buku panduan tersebut. Lantas penyusun menjawab, ‘Untuk mempermudah.’ Maka secara spontan beliau berkata, ‘Beri nama at-Taisir.’ Dan sejak itulah jilid-jilid tersebut dicetak dipercetakan dengan menggunakan nama at-Taisir.

 

Dan sebagai pembekalan, penyusun mengajak para kader dari kalangan guru-guru TPQ untuk mengikuti pelatihan Metode Tilawati di Malang, agar bisa menjadi masukan dan tambahan pengetahuan metode pengajarannya untuk kemudian bisa dikembangkan di at-Taisir. Juga mendatangkan praktisi Metode Tilawati untuk memberikan pelatihan penerapan Metode Tilawati pada metode pengajaran at-Taisir, beliau adalah Ust. Deny Setiawan, yang kemudian sedikit banyak memberikan warna pada pengajaran at-Taisir dari segi lagu dan irama. Jazaahullaahu khoiron.

 

Dan alhamdulillah, pada saat Ust. Deny Setiawan ditunjuk untuk menjadi Kepala Sekolah SDI al-Umm Malang di awal pendiriannya, diinstruksikan oleh DR. KH. Agus Hasan Bashori, Lc., M.Ag selaku Ketua Umum Yayasan Bina’ul Mujtama’ (YBM) yang membawahi SDI al-Umm agar menjadikan at-Taisir sebagai buku panduan di sekolah tersebut. Yang pada gilirannya, secara lisan penyusun memberikan ijin dan kepercayaan penuh kepada Ust. Deniy Setiawan untuk pengembangan dan penyempurnaan buku tersebut ke depannya. Dan secara lisan pula Ust. Deniy Setiawan berjanji akan selalu mencantumkan nama penyusun pada setiap hasil pengembangan dan penyempurnaan buku tersebut sementara dibuku at-Taisir yang asli, penyusun tidak pernah mencantumkan namanya di buku-buku tersebut-.

 

Saat Ust. Deniy Setiawan mengundurkan diri SDI al-Umm dan mendirikan lembaga sendiri, beliau melakukan peringkasan at-Taisir dari lima jilid menjadi tiga jilid yang dijadikan satu jilid, dan diberi nama Ikhtishoru at-Taisir. Dan belakangan penyusun mengetahui bahwa beliau terus melakukan pengembangan buku ini, bahkan membuat channel khusus di Telegram dan Youtube –semoga Allah memberikan manfaat kepada kaum muslimin serta memberikan pahala yang besar kepada beliau dan sekaligus kepada penyusun.

 

Adapun at-Taisir yang sebelumnya, juga dilakukan revisi oleh penyusun pada jilid yang pertama dan selesai revisinya pada 1 Maret 2018. Alasan revisi ini adalah kesalahan penempatan pasangan makhroj huruf; yang sebelumnya hamzah (ء) dipasangkan dengan ‘ain (ع), dan ha’ (ح) dipasangkan dengan ha’ (هـ), maka pada edisi revisi hamzah (ء) dipasangkan dengan ha’ (هـ), dan ha’ (ح) dipasangkan dengan ‘ain (ع).

 

Dan dalam waktu dekat, dengan idzin Allah penyusun akan mengembangkan metode ini dengan memasukkan sistem pembelajaran metode Nurul Bayan di dalamnya, dan tengah memulai disusunnya buku panduan penyempurna dengan nama Taisiiru Nuuril Bayaan Fii Tajwiidi Kalaamirrahmaan. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada penyusun untuk menyelesaikannya.

 

Demikianlah sekelumit sejarah penyusunan buku at-Taisir yang dibuat oleh penulis sebagai bahan skripsi tugas akhir di STIT Muhammadiyah Bangil.

 

Pandaan, adzan Ashar Senin 3 Robi’utstsaniy 1443 H (8 Nopember 2021 M)

(Sumber: wawancara eksklusif dengan penyusun)

 

_________________

Footnote:

([1]) Tanggal-tanggal ini diperoleh dari jejak digital pembuatan file word dari buku-buku tersebut.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *