16- Satu Langkah Meraih Pahala Ibadah Setahun
oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsariy
HADITS AUS BIN AUS ATS-TSAQOFIY radhiyallaahu ‘anhu
عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ الثَّقَفِيِّ، قَالَ: سمعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ، وَمَشَى، وَلَمْ يَرْكَبْ فَدَنَا مِنَ الْإِمَامِ، فَاسْتَمَعَ، وَلَمْ يَلْغُ، كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا»
Dari Aus bin Aus Ats-Tsaqofiy radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata: Aku mendengar Rosululloh shallallaahu ‘alaihi wa sallam shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa melakukan taghsil (mencuci rambut kepalanya) dan mandi pada hari jum’at, lalu berangkat pada awal pagi dan mendapatkan awal khutbah, dia berjalan dan tidak naik kendaraan, lalu mendekat kepada imam dan mendengarkannya, tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, maka setiap langkahnya mendapatkan pahala amalan setahun, yaitu pahala puasa dan shalat setahun”.([1])
Di dalam lafazh lain diriwayatkan:
مَنْ غَسَلَ رَأْسَهُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ” ثُمَّ سَاقَ نَحْوَهُ
“Barangsiapa mencuci (rambut) kepalanya pada hari jum’at dan mandi” kemudian dia menyebutkan seperti itu.([2])
Di dalam lafazh lain diriwayatkan:
وَجَلَسَ مِنَ الْإِمَامِ قَرِيبًا فَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ
“Dan dia duduk dekat imam, lalu mendengarkan dan diam”.([3])
KETERANGAN:
1- Hadits ini juga diriwayatkan dengan kalimat yang lebih ringkas.([4])
2- Ulama berbeda pendapat tentang makna “melakukan taghsil” di dalam hadits ini:
(1) Mencuci rambut kepalanya.
Ini adalah pendapat imam Ibnul Mubarok, Makhul, Sa’id bin Abdul Aziz, juga diriwayat dari Ibnu Abbas.([5])
(2) Menggauli istri sehingga menyebabkan mandi janabat.
Ini adalah pendapat imam Waki’.([6])
Pendapat rojih (lebih kuat) adalah pendapat pertama, dengan dalil riwayat lain yang menjelaskannya, yaitu HR. Abu Dawud, no. 346, sebagaimana kami sebutkan di atas. Wallohu a’lam.
FAWAID HADITS:
Ada beberapa faedah yang bisa kita ambil dari hadits ini, antara lain:
1- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah mandi sebelumnya.
2- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah mencuci rambut kepala ketika mandi.
3- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah berangkat pada awal pagi.
4- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah mendapatkan awal khutbah.
5- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah berjalan kaki.
6- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah tidak naik kendaraan, walaupun boleh berkendara.
7- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah mendekat dan duduk dekat imam.
8- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah diam dan mendengarkan khutbah imam.
9- Di antara adab-adab sholat jum’at adalah tidak melakukan perbuatan yang sia-sia, baik dengan perkataan atau perbuatan.
10- Barangsiapa melakukan sembilan adab di atas dengan ikhlas, dan mengikuti sholat Jum’at sampai selesai, maka setiap langkahnya mendapatkan pahala amalan puasa dan shalat setahun.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini.
Semoga Alloh selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.([7])
_________________
Footnote:
([1]) HR. Ahmad, no. 16173, 16174; Abu Dawud, no. 345; Ibnu Majah, no. 1087.
Dishohihkan oleh imam Al-Hakim di dalam Al-Mustadrok; Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Sunan Abu Dawud; Syaikh Syu’aib Al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad; Syaikh ‘Alwi bin Abdul Qodir As-Saqqoof di dalam Takhrij Ahadits wa Atsar Kitab Fii Zhilalil Qur’an, no. 852.
Juga dihasankan oleh imam Tirmidzi, Al-Baghowiy, An-Nawawiy di dalam Al-Majmu’, dan Az-Zabidiy di dalam Syarhul Ihya’
([2]) HR. Abu Dawud, no. 346. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shohih Sunan Abu Dawud
([3]) HR. Ahmad, no. 16178; Ibnu Khuzaimah, no. 1767. Dishohihkan oleh Syaikh Syu’aib Al-Arnauth di dalam Takhrij Musnad Ahmad
([4]) HR. Tirmidzi, no. 496; Nasai, no. 1381, 384, 1398; Ahmad, no. 16172, 16175, 16961; Al-Hakim di dalam Al-Mustadrok, no. 1040, 1041, 1042; Ibnu Khuzaimah, no. 1758; Ibnu Hibban, no. 2781
([5]) Lihat: HR. Tirmidzi, no. 496; Abu Dawud, no. 349, 350; Ibnu Khuzaimah, no. 1758
([6]) Lihat: HR. Tirmidzi, no. 496
([7]) Sragen, Bakda Zhuhur, Kamis, 22-Shofar-1443 H / 30-September-2021 M