Termasuk di antara rahmat Allah, dan kedermawanan-Nya adalah Dia akan memberikan pahala yang banyak kepada seorang hamba atas dasar amal yang sedikit, karena kesempurnaan rahmat-Nya, dan Dia akan memasukkannya ke dalam sorga-Nya.
Maka wajib bagi seorang hamba untuk melanggengkan amal yang bisa menambah saldo kebaikan-kebaikannya dengan sedekah-sedekah yang berbeda-beda, dan menambah amal-amal shalih (lain) sebelum hilangnya kesempatan waktu beramal.
Allah ﷻ berfirman,
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ (٧)
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (QS. az-Zalzalah (99): 7)
Nabi ﷺ bersabda,
«كُلُّ سُلَامَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيهِ الشَّمْسُ، تَعْدِلُ بَيْنَ الِاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا، أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلَاةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيطُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ»
“Setiap persendian dari manusia ada kewajiban sedekah (yang harus ia bayarkan) pada setiap hari yang matahari terbit di dalamnya; Engkau mendamaikan (perselisihan) di antara dua orang (dengan) adil adalah sedekah; Engkau membantu seseorang pada hewan tunggangannya, lalu Engkau pikulkan di atasnya atau mengangkatkan untuknya barang-barangnya di atas kendaaraannya adalah sedekah; kata-kata yang baik adalah sedekah; setiap langkah yang Engkau langkahkan menuju shalat adalah sedekah; dan Engkau singkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah.”([1])
Sulaamaa adalah persendian.
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote:
([1]) Muttafaqun ‘alaih, HR. al-Bukhari (2827), Muslim (1009)