Sarana Meraih Cinta Allah (37) Wira’i Dari Memakan Yang Haram Dan Syubhat

 

Barangsiapa bersikap wara’ (berhati-hati) dari memakan yang haram dan syubhat, maka Allah akan memperbaiki hatinya dari segala penyakit, Dia akan mendekatkannya kepada-Nya, lalu memberinya perkara yang lebih baik dari apa yang telah Dia berikan kepada orang-orang yang meminta. Dikarenakan Allah adalah Maha Baik, tidak akan menerima kecuali yang baik.

 

Allah ﷻ berfirman,

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُلُواْ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقنَٰكُم

 

“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu…” (QS. Al-Baqarah: 172)

 

Dan Nabi ﷺ bersabda,

 

«إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ، وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ، وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لَا يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ، فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ، وَعِرْضِهِ، وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِي الْحَرَامِ، كَالرَّاعِي يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى، يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ، أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى، أَلَا وَإِنَّ حِمَى اللهِ مَحَارِمُهُ، أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَحَتْ، صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، وَإِذَا فَسَدَتْ، فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ، أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ»

 

“Sesungguhnya yang halal itu jelas, dan sesungguhnya yang haram itu jelas. Sementara di antara keduanya ada perkara syubhat yang tidak diketahui oleh banyak manusia. Maka barangsiapa menjaga diri dari perkara-perkara yang syubhat, sungguh dia telah membebaskan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa terjerumus pada perkara syubhat maka dia terjerumus ke dalam perkara haram. Sebagaimana seorang penggembala yang dia menggembalakan hewannya di sekitar daerah larangan, maka dikhawatirkan dia akan menggembalakan di dalamnya. Ketahuilah, bahwa setiap Raja memiliki daerah larangan, dan ketahuilah bahwa daerah larangan Allah adalah perkara-perkara yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal darah, jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh.  Ketahuilah, ia adalah hati.”([1])

 

Lihatlah, semoga Allah merahmati Anda, bagaimanakah terkumpul dalam hadits tersebut sikap wira’iy dari yang haram dan syubhat dengan kebaikan hati yang kebaikan seluruh anggota badan adalah kebaikannya.

 

(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuuSayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)

______________________

Footnote:

([1]) Muttafaqun ‘alaih

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *