Betapa mengerikannya hari kiamat yang tidak ada seorangpun mengetahui kedahsyatannya kecuali Allah. Cukuplah apa yang Allah dan Rasul-Nya beritakan kepada kita tentangnya, untuk kita bersungguh-sungguh di dalam menghisab dan mengontrol diri sendiri sebelum kematian mendatangi kita, lalu penyesalan setelahnya tidak akan bermanfaat.
Allah ﷻ berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُم إِنَّ زَلزَلَةَ ٱلسَّاعَةِ شَيۡءٌ عَظِيمٌ ١ يَومَ تَرَونَهَا تَذهَلُ كُلُّ مُرضِعَةٍ عَمَّآ أَرۡضَعَت وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَملٍ حَملَهَا وَتَرَى ٱلنَّاسَ سُكَٰرَىٰ وَمَا هُم بِسُكَٰرَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ ٱللهِ شَدِيدٌ٢
“Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat kerasnya.” (QS. al-Hajj (22): 1-2)
Nabi ﷺ bersabda,
«لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ»
“Kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat tidak akan bergeser hingga dia ditanya tentang umurnya, dalam hal apa dia habiskan; tentang ilmunya dalam hal apa dia kerjakan padanya; tentang hartanya, dari mana dia mengusahakannya, dan dalam hal apa dia membelanjakannya; dan tentang tubuhnya, dalam hal apa dia merusakkannya.”([1])
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote:
([1]) HR. at-Tirmidzi dan sanadnya hasan