Allah ﷻ berfirman,
فَأَمَّا ٱليَتِيمَ فَلَا تَقهَر ٩ وَأَمَّا ٱلسَّآئِلَ فَلَا تَنهَر ١٠
“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.” (QS. ad-Dhuhaa (93): 9-10)
Nabi ﷺ bersabda,
«وَأَنَا وَكَافِلُ اليَتِيمِ فِي الجَنَّةِ هَكَذَا» وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالوُسْطَى، وَفَرَّجَ بَيْنَهُمَا
“Aku dan penyantun anak yatim di sorga seperti ini.” Seraya beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah, dan merenggangkan di antara keduanya.”([1])
Maka santunilah anak yatim, sekalipun dengan nilai yang sedikit setiap bulan; dan perhatikanlah urusan-urusannya. Hal itu akan menjadi simpanan bagi Anda pada hari kiamat.
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote: