Allah ﷻ berfirman,
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ ٱللهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُواْ ٱللهَ وَٱليَوْمَ ٱلأٓخِرَ
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat…” (QS. al-Ahzaab (33): 21)
Nabi ﷺ bersabda,
«أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ، وَإِنْ تَأَمَّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ، وَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا، فعليكم بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ المَهْدِيِّينَ، عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ، وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ »
“Kuwasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat sekalipun yang memerintah kalian adalah seorang budak Habasyi. Dan sesungguhnya siapa yang hidup di antara kalian, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku, dan sunnah para khalifah yang membimbing dan mendapatkan petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham. Dan berhati-hatilah kalian dari perkara-perkara baru, karena sesungguhnya segala bid’ah itu adalah sesat.”([1])
(Sumber: Mi-atu washilatin liyuhibbakallaahu warasuuluhuu, Sayyid Mubarok (Abu Bilal), dialih bahasakan oleh: Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
______________________
Footnote:
([1]) HR. at-Tirmidzi, dan dia berkata, ‘Hasan Shahiih.’ Al-Albaniy rahimahullah berkata dalam Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib (1/123), ‘Shahiih… diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya.’