(5) Sahur Beliau ﷺ Di Dalam Ramadhan

sahuur

 

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : (تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً) رواه البخاري

 

Dari Zaid bin Tsabit I, dia berkata, ‘Kami makan sahur bersama Nabi ﷺ, kemudian beliau berdiri menuju shalat.’ Lalu kukatakan, ‘Berapa jarak antara adzan dan waktu sahur?’ Dia menjawab, ‘Seukuran lima puluh ayat.” (HR. al-Bukhari)

 

Wahai hamba Allah,

 

1. Makan sahurlah untuk puasa Anda, dan jangan Anda tinggalkan makan sahur, dikarenakan ia adalah sunnah Rasulullah ﷺ, dan dikarenakan makan sahur adalah pembeda antara puasa kaum muslimin dan puasanya Yahudi serta Nashraniy.

 

Berdasarkan hadits ‘Amr bin al-‘Ash I, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

 

فَصْلُ مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

“Pembeda antara puasa kita dengan puasa ahlul kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim)

 

2. Bersahurlah untuk puasa Anda, dikarenakan di dalamnya terdapat keberkahan.

 

Berdasarkan hadits Anas bin Malik I, dia berkata, ‘Nabi ﷺ bersabda,

 

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

 

“Makan sahurlah kalian, dikarenakan di dalamnya terdapat keberkahan.” (HR. al-Bukhari Muslim)

 

3. Makan sahur adalah hidangan yang diberkahi. Maka janganlah Anda meninggalkan hidangan ini jika Anda ingin berpuasa.

 

‘Irbadh bin Sariyah I berkata, ‘Rasulullah ﷺ pernah memanggilku menuju makan sahur di dalam Ramadhan, seraya beliau bersabda,

 

هَلُمَّ إِلَى هَذَا الْغِداءِ الْمُبَارَكِ

“Marilah kemari menuju hidangan yang diberkahi.” (HR. Ahmad)

 

4. Termasuk diantara perkara paling afdhal yang kita makan sahur bersama dengannya adalah kurma.

 

Berdasarkan hadits Abu Hurairah I, dari Nabi ﷺ bersabda,

 

نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ

 

“Sebaik-baik makan sahurnya seorang mukmin adalah kurma.” (HR. Abu Dawud)

 

 

5. Hendaknya sahur Anda ada pada akhir malam, sekiranya jarak antara makan sahur dengan adzan subuh seukuran membaca 50 ayat.

 

Berdasarkan hadits Anas bin Malik I,

 

أَنَّ نَبِيَّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ تَسَحَّرَا فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الصَّلَاةِ فَصَلَّى قُلْنَا لِأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِي الصَّلَاةِ قَالَ قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً

bahwa Nabi ﷺ dan Zaid bin Tsabit I makan sahur. Maka tatkala keduanya selesai dari makan sahur keduanya, Nabi ﷺ berdiri shalat. Kami bertanya kepada Anas, ‘Berapa jarak antara selesai keduanya dari makan sahur keduanya dan masuk keduanya di dalam shalat?’ Maka dia menjawab, ‘Seukuran apa yang seseorang itu membaca lima puluh ayat.” (HR. al-Bukhari)

 

6. Makan sahurlah dengan apa yang Allah mudahkan bagi Anda, baik berupa makanan ataupun kurma. Jika Anda tidak menemukan melaikan sesuatu yang sedikit, dari makanan apapun, maka makan sahurlah dengannya. Sekalipun Anda dalam keadaan kenyang. Dan jangan Anda mengatakan, ‘Saya tidak makan sahur’ atau ‘Saya tidak lapar dalam puasa.’

 

Dikarenakan jika Anda makan sahur, maka sungguh Anda telah mendirikan sunnah ini. Yaitu sunnah yang Rasulullah ﷺ telah memerintah Anda dengannya, seraya bersabda,

 

تَسَحَّرُوا

“Makan sahurlah kalian.’ Dan Anda telah menyantap hidangan yang diberkahi. Maka makan sahur, di dalamnya terdapat keberkahan sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi ﷺ.

 

7. Ajaklah selain Anda diantara para sahabat Anda, dan selain mereka agar mereka makan sahur bersama Anda di dalam Ramadhan, sebagiamana seandainya ada salah seorang yang menziarahi Anda sementara waktu sahur sudah dekat, maka boleh bagi Anda untuk mencontoh Rasulullah ﷺ dalam hal demikian.

 

Dimana ‘Irbadh bin Sariyah I berkata, ‘Rasulullah ﷺ mengundangku untuk makan sahur di dalam Ramadhan seraya bersabda,

 

هَلُمَّ إِلَى هَذَا الْغِدَاءِ الْمُبَارَكِ

“Marilah kesini menuju hidangan yang diberkahi ini.” (HR. Abu Dawud)

 

Dan dari Khalid bin Mi’dan, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda kepada seorang laki-laki,

 

هَلُمَّ اِلَى الْغَدَاءِ الْمُبَارَكِ يَعْنِيْ السَّحُوْرِ

 

“Marilah kesini menuju hidangan yang diberkahi ini, yaitu makan sahur.” (HR. an-Nasa`iy)

 

(Pelajaran Kelima Dari Kitab an-Nabiy Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallama fii Ramadhaan (Tsalaatsuuna Darsan), Syaikh Muhammad bin Syami bin Mutho’in Syaibah, dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *