Rasulullah ﷺ Bersama Keluarga Beliau (8) : Shalat Malam

Shalat Malam ✍

[arabic-font]عَنْ عَبْدِاللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ، أَنَّهُ رَقَدَ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ فَاسْتَيْقَظْ فَتَسَوَّكَ وَتَوَضَّأَ وَهُوَ يَقُوْلُ : ﭽ ﮉ  ﮊ      ﮋ  ﮌ  ﮍ  ﮎ  ﮏ  ﮐ  ﮑ     ﮒ  ﮓ    ﭼ   فَقرَأَ هَؤَلَآءِ الْآيَاتِ حَتَّى خَتَمَ السُّوْرَةَ، ثُمَّ قَامَ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ فَأَطَالَ فِيْهِمَا الْقِيَامَ وَالرُّكُوْعَ وَالسُّجُوْدَ، ثُمَّ انْصَرَفَ فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ ، ثُمَّ فَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ سِتَّ رَكَعَاتٍ، كُلَّ ذَلِكَ يَسْتَاكُ وَيَتَوَضَّأُ وَ يَقْرَأُ هَؤُلَآءِ الْآيَاتِ ، ثُمَّ أُوْتَرَ بِثَلَاثٍ، فَأَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ فَخَرَجَ إِلَى الصَّلَاةِ، وَهُوَ يَقُوْلُ: (( اللهم اجْعَلْ فِيْ قَلْبِيْ نُوْرًا، وَفِيْ لِسَانِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ سَمْعِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ فِيْ بَصَرِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا، وَمِنْ أَمَامِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِيْ نُوْرًا، وَمِنْ تَحْتِيْ نُوْرً،ا اللهم أَعْطِنِيْ نُوْرًا ))[/arabic-font]

Dari Abdullah bin Abbas i bahwa ia tidur di samping Rasulullah ﷺ. Kemudian Rasulullah ﷺ bangun, bersiwak, dan berwudhu, kemudian beliau membaca :

” Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”.([1]) Beliau membaca ayat-ayat tersebut hingga akhir surat, kemudian ia bangun melakukan shalat 2 (dua) rakaat. Ia berlama-lama berdiri, ruku dan sujud dalam dua rakaat itu. Kemudian beranjak tidur hingga mendengkur. Kemudian melakukan shalat lagi 3 ( tiga ) kali, 6 ( enam ) rakaat. Semua shalatnya dengan bersiwak, berwudhu dan membaca ayat-ayat tersebut ( ali Imran: 190 hingga akhir surat ). Kemudian shalat witir 3 ( tiga ) rakaat. Kemudian muadzin mengumandangkan adzan maka ia pun keluar untuk shalat ( berjamaah di masjid ), seraya mengucapkan (doa) : ” Ya Allah, jadikan cahaya dalam hatiku, dan pada lisanku, dan jadikan pada pendengaranku cahaya, dan jadikan pada penglihatanku cahaya, dan jadikan cahaya dari belakangku, dan cahaya dari depanku, dan jadikan cahaya dari atasku, dan cahaya dari bawahku, Ya Allah berikanlah aku cahaya “. ([2]).



Dzikir Nabi Ketika Bangun Shalat Tahajud ✍

[arabic-font]عَنْ طَاوُسٍ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ كَانَ النَّبِىُّ ﷺ  إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَتَهَجَّدُ قَالَ:  (( اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ ، أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَ النَّارُ حَقٌّ ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِى مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ))[/arabic-font].

Dari Thawus, ia mendengar Ibnu Abbas berkata : ” Nabi ﷺ  jika bangun malam shalat tahajud, beliau mengucapkan : ” Ya Allah, Segala puji bagi-Mu, Engkau pendiri langit dan bumi dan siapa saja yang ada diantara didalamnya, dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi dan siapa saja yang ada di dalamnya, dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja ( Pemilik ) langit dan bumi, dan bagi-Mu segala puji, Engkaulah kebenaran, dan janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para Nabi itu benar, Muhammad itu benar, hari kiamat itu benar. Ya Allah aku berserah diri kepada-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, kembali kepada-Mu, karena-Mu aku berdebat, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah aku atas apa yang telah aku perbuat dan yang akan aku perbuat, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkau lah yang dahulu dan Engkau lah yang terakhir, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau “. ([3])

  • Mungkin ada orang yang mengatakan hadits ini panjang, kami tidak mungkin bisa menghafalnya. Kita katakan : ” Semoga Allah memberkahimu, letakkan kertas yang ditulisi doa ini di tempat tidurmu “.
[arabic-font]عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْف : سَأَلْتُ عَائِشَةَ أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ، بِأَيِّ شَيْءٍ كاَنَ نَبِيُّ اللهِ ﷺ  يَفْتَتِحُ صَلَاتَهُ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ ؟ قَالَتْ: كاَنَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ افْتَتَحَ صَلَاتَهُ: (( اللهم رَبَّ جِبْرَائِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ، وَإِسْرَافِيْلَ، فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كاَنُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ، اهْدِنِيْ لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ، إِنَّكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ ))[/arabic-font].

Dari Abdurrahman bin Auf : ” Aku bertanya kepada Aisyah ibunda kaum mukmin : Bacaan apa yang dibaca Nabi ﷺ dalam iftitah pada shalat malam ? Aisyah menjawab : JIka Nabi ﷺ bangun shalat malam, beliau membaca do’a iftitah : ” Ya Allah Tuhan Jibril, dan Mikail, dan Israfil, yang menciptakan langit dan bumi, mengetahui yang ghaib dan yang nampak, Engkau menghukumi perkara hamba-hamba-Mu yang mereka perselisihkan, berikanlah aku petunjuk kebenaran dengan izin-Mu pada apa yang mereka perselisihkan, sesungguhnya Engkau memberikan petunjuk kepada siapa yang Engkau kehendaki menuju shiratal mustaqim ( jalan yang lurus )”. ([4])

  • Hendaknya doa iftitah ini juga dibaca ketika shalat tarawih dan shalat malam di bulan Ramadhan yang berkah.

(Diambil dari kitab, An-Nabiy Shallallaahu ‘Alaihi Wa Sallam Baina Ahlihi, Syaikh ‘Abdul ‘Aziz ‘Abdullah al-Dhabi’iy)

[1]1. QS. ali Imran : 190
[2]2. HR. al-Bukhari ( 6216) dan Muslim ( 191- 763 ). Ini riwayat Muslim.
[3]3. HR. al-Bukhari (6317) dan Muslim (199 – 769 ). Ini riwayat al-Bukhari.
[4]4. HR. Muslim (770)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *