Dengannya segala dosa dan kesalahan akan dihapus.
1. Allah ﷻ berfirman,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللهَ يَجعَل لَّكُم فُرقَانًا وَيُكَفِّر عَنكُم سَئَِّاتِكُم وَيَغفِر لَكُم وَٱللهُ ذُو ٱلفَضلِ ٱلعَظِيمِ ٢٩
“Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. al-Anfaal (8): 29)
Kepatuhan seorang hamba untuk bertakwa kepada Rabb-nya adalah lambang kebahagiaan, serta tanda keberuntungan. Sungguh Allah telah menyusun diatas ketaqwaan banyak sekali kebaikan dunia dan akhirat. Lalu Dia menyebut disini bahwa orang yang bertakwa kepada Allah, dia akan meraih empat perkara, yang masing-masing diantaranya lebih baik daripada dunia dan seisinya;
Pertama, furqaan, yaitu ilmu dan petunjuk yang dengannya, pemiliknya bisa membedakan antara petunjuk dan kesesatan, antara kebenaran dan kebathilan, antara halal dan haram, dan antara pemilik kebahagiaan dan kesengsaraan.
Kedua, dan ketiga, penghapusan segala kesalahan, dan pengampunan segala dosa. Masing-masing dari keduanya masuk pada yang lain pada saat penyebutan secara mutlak dan saat berkumpul. Penghapusan kesalahan (sayyi-ah) dengan dosa-dosa kecil, dan pengampunan dosa (dzunuub) dengan penghapusan dosa-dosa besar.
Keempat, pahala yang besar, serta pahala yang berlimpah bagi orang yang bertakwa kepada-Nya, dan yang mengutamakan keridhaan-Nya daripada hawa nafsunya, ‘dan Allah mempunyai karunia yang besar’.([1])
2. Allah ﷻ berfirman,
وَمَن يَتَّقِ ٱللهَ يُكَفِّر عَنهُ سَئَِّاتِهِۦ وَيُعظِم لَهُۥٓ أَجرًا ٥
“… dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS. at-Thalaq (65): 5)
Yaitu, menolak segala bahaya darinya, dan diraihnya yang diharapkan baginya([2]), serta melimpahkan pahala baginya atas amal sedikit yang dikerjakannya.([3])
(Diambil dari kitab Mukaffiraatu adz-Dzunuubi wal Khathaayaa Wa Asbaabul Maghfirati Minal Kitaabi Was Sunnah oleh DR. Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf al-Qahthaniy, alih bahasa oleh Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
_____________________________________
Footnote:
([1]) Taisiiru al-Kariimi ar-Rahmaani, hal. 362.
([2]) Lihat Taisiiru al-Kariimi ar-Rahmaani, hal. 1027.
([3]) Lihat Tafsiiru al-Qur`aan al-‘Azhiim, milik Ibnu Katsir hal. 1355.