Dengan keduanya, dosa-dosa akan diampuni, dan pahalapun akan dilipat gandakan.
Allah ﷻ berfirman,
إِلَّا ٱلَّذِينَ صَبَرُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُم مَّغفِرَةٞ وَأَجرٞ كَبِيرٞ ١١
“Kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal shalih; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Huud (11): 11)
Orang-orang yang bersabar, menyabarkan jiwa-jiwa mereka saat kesusahan, lalu mereka tidak berputus asa; dan pada saat senang, mereka tidak angkuh, kemudian beramal shalih baik berupa amal-amal yang wajib maupun sunnah, maka ‘merekalah orang-orang yang bagi mereka terdapat’ ampunan bagi dosa-dosa mereka, yang dengannya segala bahaya terhindarkan, ‘dan mereka mendapatkan pahala yang besar’ yaitu keberuntungan dengan mendapatkan sorga yang penuh dengan segala kenikmatan, yang di dalamnya terdapat segala perkara yang diinginkan oleh jiwa, dan yang menyenangkan mata.’([1])
(Diambil dari kitab Mukaffiraatu adz-Dzunuubi wal Khathaayaa Wa Asbaabul Maghfirati Minal Kitaabi Was Sunnah oleh DR. Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf al-Qahthaniy, alih bahasa oleh Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
_____________________________________
Footnote:
([1]) Taisiiru al-Kariimi ar-Rahmaani, hal. 434-435.