Penghapus Dosa Dari As-Sunnah as-Shahiihah (3) Ikhlash

 

Dengannya segala dosa akan diampuni, dan dengannya segala kebaikan akan dilipat gandakan.

 

8-1. Dari al-Barra` radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata,

 

أَتَى النَّبِيَّ ﷺ رَجُلٌ مُقَنَّعٌ بِالْحَدِيدِ، فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، أُقَاتِلُ أَوْ أُسْلِمُ؟ قَالَ: «أَسْلِمْ ثُمَّ قَاتِلْ»، فَأَسْلَمَ ثُمَّ قَاتَلَ فَقُتِلَ، فَقَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «عَمِلَ قَلِيلًا وَأُجِرَ كَثِيرًا»

 

‘Ada seorang laki-laki bertopeng besi mendatangi Nabi ﷺ seraya berkata, ‘Ya Rasulullah, saya berperang ataukah masuk Islam?’ Maka beliau bersabda, ‘Masuk Islamlah, kemudian berperanglah.” Kemudian dia masuk Islam, lalu berperang dan terbunuh. Maka Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Dia telah beramal sedikit, dan diberi pahala banyak.”([1])

 

9-2. Dari Jarir bin ‘Abdillah al-Bajaliy radhiyallaahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki datang, lalu dia masuk Islam. Maka kala itu Rasulullah ﷺ mengajarinya tentang Islam sementara dia di dalam perjalanannya. Kemudian sepatu ontanya masuk ke dalam lobang hewan sejenis tikus, lantas ontanya menjatuhkannya (dan mematahkan lehernya), lalu mati. Kemudian Rasulullah ﷺ mendatanginya seraya bersabda,

 

«عَمِـــــلَ قَلِيلاً وَأُجِرَ كَثِيرًا»

 

‘Dia telah beramal sedikit, dan diberi pahala banyak.” Hammad mengatakannya tiga kali.([2])

 

 10-3. Di dalam satu lafazh; dari Jarir bin ‘Abdillah, dia berkata, ‘Kami keluar bersama Rasulullah ﷺ, maka tatkala kami telah keluar dari Madinah, tiba-tiba ada seorang pengendara berjalan cepat (dengan ontanya) menuju kami. Maka Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«كَأَنَّ هَذَا الرَّاكِبَ إِيَّاكُمْ يُرِيدُ»

 

“Sepertinya pengendara ini ingin menuju kalian.”

 

Dia berkata, ‘Maka laki-laki tersebut sampai kepada kami, kemudian dia mengucapkan salam, lalu kami menjawabnya. Lantas Nabi ﷺ bersabda kepadanya,

 

«مِنْ أَيْنَ أَقْبَلْتَ؟» قَالَ: مِنْ أَهْلِي وَوَلَدِي وَعَشِيرَتِي، قَالَ: «فَأَيْنَ تُرِيدُ؟» قَالَ: أُرِيدُ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ: «فَقَدْ أَصَبْتَهُ» قَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، عَلِّمْنِي مَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: «تَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ، وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ الْبَيْتَ»، قَالَ: قَدْ أَقْرَرْتُ.

 

“Dari mana Engkau berangkat?” Dia menjawab, ‘Dari istriku, putraku, dan kerabatku.” Beliau bertanya, ‘Hendak kemana Engkau?’ Dia menjawab, ‘Aku menginginkan Rasulullah ﷺ.’ Beliau bersabda, ‘Maka sungguh Engkau telah mendapatkannya.” Dia berkata, ‘Ya Rasulullah, ajarilah aku, apa itu iman?’ Beliau bersabda, ‘Engkau bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah; Engkau dirikan shalat, Engkau bayar zakat, puasa Ramadhan, dan berhaji ke Baitullah.’ Dia berkata, ‘Sungguh aku mengakuinya (bahwa ia adalah haq).’

 

Dia berkata, ‘Kemudian, sesungguhnya ontanya, kakinya masuk ke dalam jaring tikus besar, kemudian ontanya jatuh terjerembab, dan laki-laki itupun terjatuh, diatas kepalanya, lalu meninggal. Maka Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Datangkanlah laki-laki itu kepadaku.” Dia berkata, ‘Maka ‘Ammar bin Yasir dan Hudzaifah meloncat kepadanya, dan keduanya mendudukkannya, lantas keduanya berkata, ‘Ya Rasulullah, laki-laki ini telah meninggal.’ Dia berkata, ‘Maka Rasulullah ﷺ berpaling dari keduanya, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda kepada keduanya,

 

«أَمَا رَأَيْتُمَا إِعْرَاضِي عَنِ الرَّجُلِ، فَإِنِّي رَأَيْتُ مَلَكَيْنِ يَدُسَّانِ فِي فِيهِ مِنْ ثِمَارِ الْجَنَّةِ، فَعَلِمْتُ أَنَّهُ مَاتَ جَائِعًا»

 

“Tidakkah kalian berdua melihat berpalingnya diriku dari laki-laki tersebut? Maka sesungguhnya aku melihat dua malaikat sedang memasukkan makanan dari buah-buahan sorga ke dalam mulutnya. Maka aku mengetahui bahwa dia meninggal dalam keadaan lapar.”

 

Kemudian beliau bersabda,

 

«هَذَا وَاللهِ مِنَ الَّذِينَ قَالَ اللهُ ﷻ: ﴿الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ﴾، قَالَ: ثُمَّ قَالَ: «دُونَكُمْ أَخَاكُمْ»

 

“Orang ini, demi Allah, adalah termasuk orang-orang yang Allah ﷻ telah berfirman, Sesungguhnya orang-orang yang beriman, lalu tidak mencampuri keimanan mereka dengan kezhaliman, maka merekalah orang-orang yang mendapatkan keamanan, dan mereka mendapatkan petunjuk. (QS. al-An’am (6): 82) Dia berkata, ‘Kemudian beliau bersabda, ‘Uruslah saudara kalian.’

 

Dia berkata, ‘Maka kamipun membawanya ke air, lalu dia kami mandikan, membalsemnya, mengkafaninya, dan dia kami bawa ke kuburan.’ Dia berkata, ‘Maka datanglah Rasulullah ﷺ hingga duduk di tepi kubur, lantas bersabda,

 

«أَلْحِدُوا وَلَا تَشُقُّوا، فَإِنَّ اللَّحْدَ لَنَا، وَالشَّقَّ لِغَيْرِنَا»

“Buatlah lahd, dan jangan kalian buat syaq, dikarenakan lahd adalah untuk kita, sementara syaq adalah untuk selain kita.”([3])

 

(Diambil dari kitab Mukaffiraatu adz-Dzunuubi wal Khathaayaa Wa Asbaabul Maghfirati Minal Kitaabi Was Sunnah oleh DR. Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf al-Qahthaniy, alih bahasa oleh Abu Rofi’ Muhammad Syahri)

_____________________________________

Footnote:

([1]) Muttafaqun ‘alaih, HR. Al-Bukhari, Kitabul Jihaad Wa as-Sair, Bab Amal Shalih Sebelum Berperang, no. 2808; Muslim, Kitab al-Imaaroh, Bab Kepastian Sorga Bagi Orang Mati Syahid, no. 1900.

([2]) Musnad Imam Ahmad, 31/514, no. 19177, 31/496, no. 19158; al-Mu’jam al-Kabiir milik at-Thabraniy, 2/330 no. 2331. Pentahqiiq al-Musnad (31/496) berkata, ‘Hadits shahih dengan jalur-jalurnya…’; dan saya mendengar guru kami Ibnu Baz rahimahullah, di tengah keterangan beliau atas Musnad Imam Ahmad menjayyidkan sanadnya.

([3]) Musnad Imam Ahmad, 31/513, no. 19176, pentahqiq Musnad Ahmad (31/513) berkata, ‘Hasan dengan jalur-jalurnya.’

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *