Penghapus Dosa Dari As-Sunnah as-Shahiihah (20) Shadaqah

 

Dengannya amal fardhu disempurnakan, kesalahan dihapus, dosa dan kemurkaan Allah dipadamkan.

 

84-1.  Shadaqoh sunnah menyempurnakan zakat fardhu dan menambal kekurangannya. Berdasarkan hadits Tamiim ad-Daari secara marfu’,

 

«أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ صَلَاتُهُ، فَإِنْ كَانَ أَتَمَّهَا كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً، وَإِنْ لَمْ يَكُنْ أَتَمَّهَا قَالَ اللهُ ﷻ: انْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَتُكْمِلُونَ بِهَا فَرِيضَتَهُ؟ ثُمَّ الزَّكَاةُ كَذَلِكَ، ثُمَّ تُؤْخَذُ الْأَعْمَالُ عَلَى حَسَبِ ذَلِكَ»

 

“Perkara pertama yang dengannya seorang hamba akan dihisab adalah shalatnya; maka jika dia telah menyempurnakannya, dituliskanlah untuknya dengan sempurna; jika dia tidak menyempurnakannya, maka Allah ﷻ berfirman, ‘Lihatlah oleh kalian, apakah kalian mendapati untuk hamba-Ku bagian dari amal sunnah, lalu dengannya kalian sempurnakan amal fardhunya? Kemudian zakatpun demikian juga. Kemudian amal-amal yang lain diperlakukan sesuai dengan yang demikian.”([1])

 

85-2. Memadamkan dosa dan menghapusnya.

 

Berdasarkan hadits Mu’adz secara marfu’ kepada Nabi ﷺ, dan di dalamnya,

 

«وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ»

 

“Sedekah akan memadamkan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api.”([2])

 

86-3. Dari Hudzaifah bahwa ‘Umar bin al-Khaththab berkata, ‘Siapakah di antara kalian yang hafal sabda Rasulullah ﷺ tentang fitnah? Maka Hudzaifah berkata, ‘Aku menghafalnya sebagaimana yang beliau sabdakan.’ Dia berkata, ‘Berikan kepadaku, sesungguhnya Engkau benar-benar pemberani.’ Dia berkata ‘Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ، وَمَالِهِ، وَجَارِهِ، تُكَفِّرُهَا الصَّلَاةُ وَالصَّدَقَةُ وَالْأَمْرُ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّهْيُ عَنْ الْمُنْكَرِ»

 

“Fitnah seseorang pada keluarga, harta, dan tetangganya akan dihapus oleh shalat, sedekah, amar ma’ruf, dan nahi munkar.”([3])

 

87-4. Termasuk di antara sebab-sebab keselamatan dari panasnya hari kiamat. Berdasarkan hadits ‘Uqbah bin ‘Amir radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

 

«كُلُّ امْرِئٍ فِي ظِلِّ صَدَقَتِهِ حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ»

 

“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya hingga ia diputuskan perkaranya diantara manusia.’

 

Atau beliau bersabda,

 

«يُحْكَمَ بَيْنَ النَّاسِ»

 

“Diputuskan perkaranya di antara mnusia.”([4])

 

Di dalam satu lafazh,

 

« إِنَّ ظِلَّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ»

 

“Sesungguhnya naungan seorang mukmin pada hari kiamat adalah sedekahnya.”([5])

 

Yazid, salah satu perawi hadits, berkata, ‘Adalah Abu al-Khoir -perawi hadits dari ‘Uqbah- tidak pernah ketinggalan satu haripun kecuali di dalamnya dia bersedekah dengan sesuatu; sekalipun dengan kue, atau bawang, atau demikian-demikian.’([6])

 

Nabi ﷺ pernah bersabda tentang salah satu dari tujuh golongan orang yang Allah akan memberikan naungan kepada mereka di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya,

 

«…وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ…»

 

“… dan seorang laki-laki yang bersedekah dengan suatu sedekah, lalu dia menyembunyikannya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dibelanjakan oleh tangan kanannya…”([7])

 

88-5. Sedekah termasuk di antara sebab-sebab masuk sorga dan bebas dari neraka. Berdasarkan hadits ‘Aisyah J, bahwa dia berkata, ‘Datang kepadaku seorang wanita miskin yang menggendong kedua putrinya. Maka akupun memberinya makan tiga butir korma. Kemudian wanita miskin itu memberikan sebutir kurma kepada masing-masing putrinya; lalu ia angkat sebutir kurma ke mulutnya untuk memakannya, ternyata kedua putrinya meminta makan kepadanya, lantas diapun membelah korma yang hendak dia makan tersebut (dan membagikannya) diantara kedua (putri)nya. Maka urusan wanita miskin tersebut, membuatku takjub, kemudian aku sebutkan perbuatan wanita tersebut kepada Rasulullah ﷺ, lantas beliau bersabda,

 

«إِنَّ اللهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ، أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ»

 

“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan sorga baginya karena sebab perbuatannya, atau Allah telah membebaskannya dari neraka karenanya.”([8])

 

89-6. Sedekah akan memasukkan sorga sekalipun dengan sedekah separuh butir korma.

 

Dari ‘Aisyah rodhiyallaahu ‘anha, dia berkata, ‘Ada seorang wanita bersama kedua putrinya, masuk menemuiku meminta-minta. Dia tidak menemukan sesuatupun di sisiku kecuali sebutir korma. Maka kuberikanlah sebutir korma tersebut kepadanya. Lalu dia membaginya di antara kedua putrinya, dan dia tidak memakan sedikitpun darinya. Kemudian dia berdiri dan keluar. Lantas masuklah Nabi ﷺ, dan akupun mengabarkan hal itu kepada beliau ﷺ. Beliau bersabda,

 

«مَنِ ابْتُلِيَ مِنْ هَذِهِ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ»

 

“Barangsiapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak wanita ini, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka jadilah anak-anak wanita tersebut sebagai pelindung dari api neraka.”([9])

 

Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahullah berkata dalam rangka menggabungkan dua hadits yang terdahulu, ‘Dan memungkinkan untuk menggabungkan (makna); bahwa yang dimaksud dengan ucapan ‘Aisyah di dalam hadits ‘Urwah, ‘Dia tidak menemukan di sisiku selain sebutir korma -Yaitu yang kukhususkan dengannya. Kemungkinan juga bahwa tidak ada sisinya di awal keadaan kecuali satu saja, lalu dia memberikan satu butir itu, kemudian dia mendapatkan dua butir, dan kemungkinan kisahnya memang berbilang.’([10])

 

90-7. Sedekah sembunyi-sembunyi akan memadamkan kemurkaan Allah, perbuatan-perbuatan baik akan menyelamatkan dari kebinasaan yang buruk. Berdasarkan hadits Mu’awiyah bin Haidah radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,

 

«إنَّ صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ»

 

“Sesungguhnya sedekah rahasia, akan memadamkan kemurkaan Tuhan.”([11])

 

91-8.  Dan berdasarkan hadits Abu Umamah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,

 

«صَنَائِعُ الْمَعْرُوفِ تَقِي مَصَارِعَ السُّوءِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ، وَصِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيدُ فِي الْعُمُرِ»

 

“Perbuatan-perbuatan baik, akan menjaga dari kebinasaan yang buruk, sedekah rahasia akan memadamkan murka Tuhan, dan menyambung tali rahim akan menambah umur.”([12])

 

92-9. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallaahu ‘anhuma, dan di dalamnya,

 

«… دَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ»

 

“… obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah…”([13])

 

(Diambil dari kitab Mukaffiraatu adz-Dzunuubi wal Khathaayaa Wa Asbaabul Maghfirati Minal Kitaabi Was Sunnah oleh DR. Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf al-Qahthaniy, alih bahasa oleh Abu Rofi’ Muhammad Syahri)

_____________________________________

Footnote:

([1]) Abu Dawud, Kitaab As-Shalaat, Bab Sabda Nabi ﷺ, ‘Setiap Shalat Yang Pelakunya Tidak Menyempurnakannya, Maka Disempurnakan Dengan Shalat Sunnahnya.’ No. 864, 866; Ibnu Majah, Kitaab Iqaamatu As-Shalaat Wassunnatu Fiihaa, Bab Riwayat Yang Datang Tentang Amal Yang Pertama Kali Seorang Hamba Dihisab Dengannya, no. 1425; Ahmad 27/160, 28/149, dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih Sunan Abu Dawud 1/245, dan di dalam Shahiih al-Jaami’ 2/353.

([2]) At-Tirmidzi, Kitaabul Iimaan, Bab Riwayat Yang Datang Tentang Kehormatan Shalat, no. 2616; Ahmad, 5/531, 236, 237, 245, dan dihasankan oleh al-Albaniy dalam Irwaa` al-Ghaliil, 2/138.

([3]) Muttafaqun ‘alaih, al-Bukhari, Kitaab Al-Manaaqib, Bab Tanda-Tanda Kenabian Di Dalam Islam, no. 3586, dan Kitaab Az-Zakaat, Bab Sedekah Akan Menghapus Kesalahan, no. 1435; Muslim, Kitaab Al-Iimaan, Bab Terangkatnya Amanah Dan Iman Dari Sebagian Hati-Hati, Dan Penyajian Fitnah-Fitnah Terhadap Hati-Hati, no. 144.

([4]) Ahmad dalam al-Musnad no. 17333, dan para pentahqiq al-Musnad berkata, ‘Sanadnya shahih.’ Dikeluarkan juga oleh Ibnu Hibban deengan no. 3310, dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib, 1/523.

([5]) Ahmad no. 18043, dan para pentahqiq al-Musnad berkata, ‘Hadits shahih.’

([6]) Ahmad, no. 17333, telah berlalu satu hadits sebelumnya.

([7]) Muttafaqun ‘alaihi, al-Bukhari, Kitaab Al-Adzaan, Bab Barangsiapa Duduk Di Dalam Masjid Menunggu Shalat, no. 1423; Muslim, Kitaab az-Zakaat, Bab Keutamaan Menyembunyikan Sedekah, no. 1031.

([8]) Muslim, Kitaab Al-Birri Wa As-Shilah, Bab Berbuat Baik Kepada Anak Perempuan, no. 2630.

([9]) Muttafaqun ‘alaih, al-Bukhari, Kitaab az-Zakaat, Bab Takutlah Dari Api Neraka Sekalipun Dengan Separuh Butir Korma, Dan Sedikitnya Sedekah, no. 1418; Muslim, Kitaab Al-Birri Wa As-Shilah, Bab Berbuat Baik Kepada Anak-Anak Perempuan, no. 2629.

([10]) Fathu al-Baariy bi Syarhi Shahiih al-Bukhariy, oleh Ibnu Hajar, 10/428.

([11]) At-Thabraniy dalam al-Mu’jam al-Kabiir, 19/421, no. 1018, dan di dalam al-Ausath [Majma’ al-Bahrain] [3/65] no. 1434 dan [5/218] no. 2950.

([12]) At-Thabraniy dalam al-Mu’jam al-Kabiir, 8/261, berkata al-Haitsami dalam Majma’ az-Zawaa-id (3/115), ‘Sanadnya shahih.’ Demikian juga al-Mundziri, dia telah menhasankan sanadnya di dalam at-Taghriib (1/679), dan dinyatakan hasan lighairihi oleh al-Albaniy di dalam Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib (1/532).

([13]) Telah datang di dalam khobar,

«حَصِّنُوا أَمْوَالَكُمْ بِالزَّكَاةِ، وَدَاوُوا مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ، وَاسْتَعِيْنُوا عَلَى حَمْلِ الْبَلَاءِ بِالدُّعَاءِ وَالتَّضَرُّعِ»

“Lindungilah harta-harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit kalian dengan sedekah, dan bantulah tanggungan bencana dengan do’a dan bertadharru’.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam Maraasilnya, serta at-Thabraniy dan selain keduanya. Didha’ifkan oleh al-Albnaiy dalam Dha’iif al-Jami’ as-Shaghiir (3/99) no. 2722, 2723, hanya saja dia menghasankan [داووا مرضاكم بالصدقة] dalam Shahiih al-Jaami’ (3/140) dan Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib (1/458) no. 744.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *