Do’a Kaffarah Majelis Akan Menghapus Dosa-Dosa
151-1. Dari Jubair bin Muth’im radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,
«مَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، فَقَالَهَا فِي مَجْلِسِ ذِكْرٍ كَانَتْ كَالطَّابَعِ يُطْبَعُ عَلَيْهِ، وَمَنْ قَالَهَا فِي مَجْلِسِ لَغْوٍ كَانَتْ كَفَّارَتَهُ»
“Barangsiapa membaca Maha suci Allah, dan dengan memuji-Nya, ya Allah, dan dengan memuji-Mu, tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Lalu dia membacanya di suatu majelis dzikir, jadilah ia seperti pencetak (stempel) yang dicetak (distempelkan di) atasnya, dan barangsiapa mengatakannya di dalam majelis kesia-siaan, maka ia adalah sebagai kaffarahnya.”([1])
152-2. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
«مَنْ جَلَسَ فِي مَجْلِسٍ فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ، فَقَالَ قَبْلَ أَنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذِلِكَ: سُبْحَانَكَ الَّلهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ، إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ فِي مَجْلِسِهِ ذَلِكَ»
“Barangsiapa duduk di dalam suatu majlis, lalu banyak kegaduhannya di dalamnya. Kemudian dia berkata sebelum berdiri dari majelisnya tersebut, ‘Maha suci Engkau, ya Allah dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.’ Melainkan diampunilah untuknya apa yang ada di majelisnya tersebut.”([2])
(Diambil dari kitab Mukaffiraatu adz-Dzunuubi wal Khathaayaa Wa Asbaabul Maghfirati Minal Kitaabi Was Sunnah oleh DR. Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf al-Qahthaniy, alih bahasa oleh Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
_____________________________________
Footnote:
([1]) Dikeluarkan oleh an-Nasa-iy dalam al-Kubraa, 6/112, no. 10257; at-Thabraniy dalam al-Kabiir 2/138, no. 1586; al-Hakim, 1/537, no. 1970, dan dia berkata, ‘Shahih sesuai syarat Muslim.’ Dan dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shahiihah, 1/120.
([2]) Dikeluarkan oleh Ahmad, 16/261, no. 10415; at-Tirmidzi dengan lafaznya, Kitaab ad-Da’awaat, Bab Apa Yang Diucapkan Jika Berdiri Dari Satu Majelis, no. 3433; an-Nasa`iy dalam as-Sunan al-Kubra, 6/105, no. 10157 dan di dalam ‘Amalul Yaumi Wallailah miliknya juga no. 397; Ibnu Hibban 2/355 no. 594; al-Hakim, 1/536; at-Thabraniy dalam al-Kabir, 1/24, no. 77; Ibnu as-Sunniy di dalam ‘Amalul Yaumi Wallailah,no. 447; para pentahqiq al-Musnad 16/261 berkata, ‘Sanadnya shahih sesuai syarat Muslim’, dan dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih at-Targhiib wa at-Tarhiib, 1/106, no. 1516.