140-1. Dari ‘Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya ‘Abdillah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, ‘Rasulullah ﷺ bersabda,
«الشَّيْبُ نُورُ المُؤْمِنِ، لاَ يَشِيبُ رَجُلٌ شَيْبَةً فِي الإِسْلاَمِ إِلاَّ كَانَتْ لَهُ بِكُلِّ شَيْبَةٍ حَسَنَةٌ، ورُفِعَ بِهَا دَرَجَةً»
“Uban adalah cahaya orang mukin, tidaklah seorang laki-laki beruban di dalam Islam, melainkan ada pahala satu kebaikan baginya dengan setiap helai uban, dan dengannya satu derajat di tinggikan.”([1])
141-2. Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dia merafa’kannya,
«لاَ تَنْتِفُوا الشَّيْبَ، فَإِنَّهُ نُورٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ شَابَ شَيْبَةً فِي الْإِسْلاَمِ كُتِبَ لَهُ بِهَا حَسَنَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ، وَرُفِعَ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ»
“Janganlah kalian mencabut uban, karena ia adalah cahaya pada hari kiamat; dan barangsiapa tumbuh satu uban di dalam Islam, maka dengannya dituliskan satu kebaikan untuknya, dengannya dihapuskan satu kesalahan darinya, dan dengannya satu derajat ditinggikan untuknya.”([2])
(Diambil dari kitab Mukaffiraatu adz-Dzunuubi wal Khathaayaa Wa Asbaabul Maghfirati Minal Kitaabi Was Sunnah oleh DR. Sa’id bin ‘Aliy bin Wahf al-Qahthaniy, alih bahasa oleh Abu Rofi’ Muhammad Syahri)
_____________________________________
Footnote:
([1]) Dikeluarkan oleh al-Baihaqiy dalam Syu’abu al-Iimaan, 5/205, no. 6387, dihasankan oleh al-Albaniy di dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shahiihah, no. 1243; dan diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan semisalnya dalam Kitaab at-Tarajjul, Bab Mencabut Uban, 4/85, no. 4202.
([2]) Ibnu Hibban dalam Shahiihnya, 7/253, no. 2985, sanadnya dihasankan oleh Syu’aib al-Arnauth, dan dihasankan oleh al-Albaniy dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shahiihah, 3/247, no. 1243.