-
Ketika penduduk surga memasukinya, mereka mendapati pakaian yang telah siap.
-
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
[arabic-font]﴿ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعۡرَىٰ ﴾[/arabic-font]
“Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang”. (QS Thaahaa: 118).
Pakaian mereka adalah sutera yang halus lagi tebal. Allah Ta’ala berfirman:
[arabic-font]﴿ يَلۡبَسُونَ مِن سُندُسٖ وَإِسۡتَبۡرَقٖ مُّتَقَٰبِلِينَ ﴾[/arabic-font]
“Mereka memakai sutera yang halus dan sutera yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan”. (QS ad-Dukhaan: 53).
Sundus adalah sutera yang halus sedangkan istabrak adalah kain sutera yang tebal, Allah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an:
[arabic-font]﴿ وَيَلۡبَسُونَ ثِيَابًا خُضۡرٗا مِّن سُندُسٖ وَإِسۡتَبۡرَقٖ مُّتَّكِِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ ﴾[/arabic-font]
“Dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah”. (QS al-kahfi: 31).
Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman:
“Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal “. (QS al-Insaan: 21).
Imam Ibnu Qoyim mengatakan dalam qosidahnya:
Pakain mereka terbuat dari sutera halus berwarna hijau
Dan sutera tebal, dua sutera yang telah dikenal
Tidak pernah kotor terkena noda
Karena Allah tidak menjadikan penghuninya mengeluarkan kotoran
Lebih tegas lagi apa yang Allah Tabaraka wa ta’ala firmankan dalam ayatNya:
“Dan pakaian mereka adalah sutera”. (QS al-Hajj: 23).
Adapun laki-laki yang memakai sutera ketika dunia lalu meninggal tanpa di iringi taubat maka diakhirat kelak dia tidak akan memakainya.
Hal itu berdasarkan hadits, dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: ‘Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
[arabic-font](( مَنْ لَبِسَ الْحَرِيرَ فِى الدُّنْيَا لَمْ يَلْبَسْهُ فِى الآخِرَةِ )) [/arabic-font]
“Barangsiapa yang memakai sutera didunia, kelak diakhirat ia tidak akan memakainya”.1
-
Ketika di dalam mereka juga mendapatkan perhiasaan.
Allah Ta’ala menjelaskan akn hal itu dalam firmanNya:
[arabic-font]﴿ جَنَّٰتُ عَدۡنٖ يَدۡخُلُونَهَا يُحَلَّوۡنَ فِيهَا مِنۡ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٖ وَلُؤۡلُؤٗاۖ﴾[/arabic-font]
“(Bagi mereka) surga ‘Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara”. (QS Faathir: 33).
Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala berfirman:
[arabic-font]﴿ وَحُلُّوٓاْ أَسَاوِرَ مِن فِضَّةٖ وَسَقَىٰهُمۡ رَبُّهُمۡ شَرَابٗا طَهُورًا ﴾[/arabic-font]
“Dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Rabb mereka memberikan kepada mereka minuman yang bersih”. (QS al-Insaan: 21).
Mereka semua memakai perhiasan yang sama baik laki maupun perempuan.
Hal itu berdasarkan sebuah hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Saya pernah mendengar kekasihku, Rasulallah Shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
[arabic-font](( تَبْلُغُ الْحِلْيَةُ مِنَ الْمُؤْمِنِ حَيْثُ يَبْلُغُ الْوَضُوءُ )) [/arabic-font]
“Seorang mukmin akan mendapatkan perhiasaan (kelak disurga) setara dengan tingkat kesempurnaannya di dalam berwudhu”.2
Betapa indah apa yang digambarkan Imam Ibnu Qoyim akan hal tersebut dalam rangkaian bait qosidahnya, beliau berkata:
Perhiasaannya lebih indah dari mutiara dan ya’qut
Demikian pula gelangnya terbuat dari emas murni
Jangan mengira itu khusus bagi wanita saja
Akan tetapi, para lelaki juga mendapatkan ini
Bagi orang yang meninggalkan pakaian didunia ini
Untuk mendapat pakaian disurga abadi
Tidakkah engkau mendengar, kalau perhiasaan mereka
Sampai batasan wudhu yang berada dalam timbangan.
Bersambung…
(Diterjemahkan dari kitab al-Iimaan bi al-Yaumi al-Aakhir, oleh Syaikh Muhammad Ahmad al-‘Amari)
1 . HR Bukhari no: 5832. Dalam Bab: Labsul Harir. Muslim no: 5546. Dalam Bab: Tahriim Isti’mal Inaa’i Dzahab wal Fidhah.
2 . HR Muslim no: 609. Dalam Bab: Tablughul Hilyah Haisu Yablughul Wudhu.