Hadits Hadits Tentang Ramadhan Dan Puasa (28)
Pahala Memberi Buka Orang Yang Berpuasa
(Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari, hafizhahullah)
HADITS ZAID BIN KHOLID AL-JUHANIY radhiyallaahu ‘anhu,
عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ الجُهَنِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا»
Dari Zaid bin Kholid Al-Juhaniy, dia berkata: Rosululloh ﷺ bersabda: “Barangsiapa memberi buka kepada orang yang berpuasa, dia mendapatkan semisal pahalanya, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun”.([1])
FAWAID HADITS:
1- Keutamaan memberi buka kepada orang yang berpuasa.
2- Syaikh Al-‘Utsaimin rahimahullah berkata: “Ulama beda pendapat tentang makna memberi buka kepada orang yang berpuasa. Ada yang mengatakan, ‘memberi buka kepadanya dengan sedikit makanan berbuka, walaupun dengan sebutir kurma’. Sebagian ulama berkata, ‘Yang dimaksud adalah memberi buka kepadanya sampai kenyang. Sebab ini yang bermanfaat bagi orang yang berpuasa sepanjang malamnya, dan kemungkinan dengan itu mencukupkan dari makan sahur’. Namun zhohir hadits (menunjukkan), jika seseorang memberi buka kepada orang yang berpuasa dengan sedikit makanan berbuka, walaupun dengan sebutir kurma, maka dia akan mendapatkan semisal pahalanya”.([2])
3- Keutamaan di atas di dapatkan karena termasuk ta’awun (saling menolong) di dalam berbuat kebaikan dan ketaqwaan.
4- Sepantasnya seseorang bersemangat memberi buka kepada orang-orang yang berpuasa, apalagi jika mereka kekurangan atau tidak ada yang menyiapkan buka puasa mereka.([3])
5- Rahmat Alloh sangat luas bagi hamba-hamba-Nya.
6- Alloh Maha Pemurah dan Maha adil, tidak akan menzolimi hamba-hamba-Nya sedikitpun. Termasuk tidak mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.
Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wa ta’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.([4])
____________________
Footnote:
([1]) HR. Tirmidzi, no. 807, Ibnu Majah, no. 1746; dan Ibnu Hibban, no. 3429. Dishohihkan oleh Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-Arnauth
([2]) Lihat: Syarah Riyadhus Sholihin, 5/315, karya Syaikh Al-‘Utsaimin
([3]) Lihat: Syarah Riyadhus Sholihin, 5/315, karya Syaikh Al-‘Utsaimin
([4]) Sragen, Rabu bakda Isya’, 3-Romadhon-1442 H / 14-April-2021 M.