Nabi Dilupakan Waktu Lailatul Qodr

Hadits Hadits Tentang Ramadhan Dan Puasa (43)

Nabi Dilupakan Waktu Lailatul Qodr

(Oleh: al-Ustadz Muslim al-Atsari, hafizhahullah)

 

HADITS ‘UBADAH BIN ASH-SHOMIT radhiyallaahu ‘anhu,

 

عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ، قَالَ: خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيُخْبِرَنَا بِلَيْلَةِ القَدْرِ فَتَلاَحَى رَجُلاَنِ مِنَ المُسْلِمِينَ فَقَالَ: «خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ القَدْرِ، فَتَلاَحَى فُلاَنٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ، فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ، وَالسَّابِعَةِ، وَالخَامِسَةِ»

 

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shomit, dia berkata: “Nabi ﷺ keluar untuk memberitahukan kepada kami tentang lailatul qodr, namun ada dua  orang dari kalangan kaum muslimin bertengkar. Maka beliau bersabda:

“Aku keluar untuk memberitahukan kepada kamu tentang lailatul qodr, namun Si Fulan dan Si Fulan bertengkar, maka kemudian (ilmu itu) dihilangkan. Semoga itu merupakan kebaikan bagi kamu. Carilah lailatul qodr pada sembilan atau tujuh atau lima (hari-hari sisa akhir Romadhon)”.([1])

 

FAWAID HADITS:

 

1- Nabi ﷺ menginginkan kebaikan bagi umatnya. Karena itu beliau ingin memberitahukan waktu lailatul qodr yang beliau terima dari Allah subhaanahu wa ta’aalaa.

2- Kemaksiatan menyebabkan bencana. Bertengkarnya dua  orang dari kalangan kaum muslimin, menyebabkan dihilangkannya ilmu tentang waktu lailatul qodr.

3- Di dalam semua musibah pasti ada hikmah.

4- Ketidak-tahuan manusia terhadap beberapa perkara bisa menjadi kebaikan baginya. Seperti waktu lailatul qodr, waktu kematian, kepastian diterima amal, dsb. Yaitu dengan memperbanyak amal sholih di setiap waktu.

5- Perintah mencari lailatul qodr pada sembilan atau tujuh atau lima dari hari-hari sisa akhir Romadhon.

6- Nikmat Alloh dengan adanya lailatul qodr, dan bantahan kepada orang yang tidak mempercayainya.

 

Inilah sedikit penjelasan tentang hadits yang agung ini. Semoga Alloh subhaanahu wa ta’aalaa selalu memudahkan kita untuk melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemaksiatan. Dan selalu membimbing kita di atas jalan kebenaran menuju ridho dan sorga-Nya yang penuh kebaikan.([2])

___________________

Footnote:

([1]) HR. Bukhori, no. 49, 2023, 6049; Ahmad, no. 22672; Ibnu Khuzaimah, no. 2198; Ibnu Hibban, no. 3679. Dishohihkan Syaikh Al-Albani

([2])  Sragen, Rabu Dhuha, 20-Romadhon-1441 H / 13-Mei-2020 M

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *