Allah ‘azza wa jalla berfirman melalui lisan Nabi Nuh ‘alaihissalaam:
أَوَعَجِبتُم أَن جَآءَكُم ذِكرٌ مِّن رَّبِّكُم عَلَىٰ رَجُلٍ مِّنكُم لِيُنذِرَكُم وَلِتَتَّقُواْ وَلَعَلَّكُم تُرحَمُونَ ٦٣
“Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat?” (QS. Al-A’raf: 63)
Al-‘Allamah as-Si’diy rahimahullah berkata:
Firman-Nya [لِيُنذِرَكُمۡ وَلِتَتَّقُواْ وَلَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ] “agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertakwa dan supaya kamu mendapat rahmat” yaitu agar dia memberikan peringatan kepada kalian dari adzab yang pedih, lalu kalian melakukan sebab-sebab yang bisa menyelamatkan berupa mempergunakan ketakwaan kepada Allah baik zhahir maupun batin. Dan dengan yang demikian rahmat itu dapat diraih oleh mereka, dan turunlah rahmat Allah yang luas kepada mereka. ([1])
Allah ‘azza wa jalla berfirman:
قَالَ عَذَابِيٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَن أَشَآءُ وَرَحمَتِي وَسِعَت كُلَّ شَيۡءٍ فَسَأَكتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِئَايَٰتِنَا يُؤمِنُونَ ١٥٦
“Allah berfirman: “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”. (QS. Al-A’raf: 156)
Al-‘Allamah as-Si’diy rahimahullah berkata:
[قَالَ] “Berfirmanlah” Allah E [عَذَابِيٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنۡ أَشَآءُۖ] “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki” dari golongan orang yang dulu sengsara (dengan kemaksiatan), lagi menantang sebab-sebabnya [وَرَحۡمَتِي وَسِعَتۡ كُلَّ شَيۡءٖۚ] “dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu” baik dari alam yang diatas maupun alam yang dibawah; baik yang berbakti maupun yang fajir; baik yang mukmin maupun yang kafir. Maka tidak ada satu makhlukpun melainkan telah sampai kepadanya rahmat Allah, karunia dan kebaikan-Nya telah melimpahinya. Akan tetapi rahmat yang khusus yang konsekuensinya adalah kebahagiaan dunia dan akhirat, bukanlah untuk setiap orang.
Yang karenanya Dia berfirman tentangnya [فَسَأَكۡتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ] “Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa” yang takut dari kemaksiatan, baik yang kecil maupun yang besar,
[وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ] “yang menunaikan zakat” yang wajib diberikan kepada yang berhak [وَٱلَّذِينَ هُم بِئَايَٰتِنَا يُؤۡمِنُونَ] “dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami”, dan termasuk bagian dari kesempurnaan keimanan dengan ayat-ayat Allah adalah mengetahui makna-maknanya, dan mengamalkan konsekuensinya. Dan diantaranya adalah mengikuti Nabi H baik secara zhahir maupun secara batin dalam urusan pokok dan cabang agama. ([2])
(30 Sababn Li Tanaali Rahmatillaahi Ta’aalaa, Abu Abdirrahman Sulthan ‘Aliy, alih bahasa Muhammad Syahri)
________________________________________
([1]) Tafsir as-Si’diy hal. 293
([2]) Tafsir as-Si’diy hal. 305