Al-Bukhari mengeluarkan hadits secara ringkas dari ‘Aisyah radhiyallaahu ‘anha, istri Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:

 

« الرَّحِمُ شِجْنَةٌ ، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ ، وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعْتُهُ »

 

“Rahim itu adalah akar pohon yang berbelit-belit, maka barangiapa menyambungnya, maka Akupun menyambung (dengan rahmat-Ku) dan barangsiapa memutusnya, maka Akupun memutusnya (dari rahmat-Ku).”

 

Dan dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata, ‘Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

 

« الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِى الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ الرَّحِمُ شُجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمَنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ اللهُ »

 

“Orang-orang yang penyayang adalah orang-orang yang Allah Yang Maha Pengasih menyayangi mereka. Sayangilah yang ada di bumi, maka Dzat yang ada di langit akan menyayangi kalian. Rahim adalah akar pohon berbelit-belit dari Yang Maha Penyayang, maka barangsiapa menyambungnya, maka Allah menyambungnya (dengan rahmat-Nya) dan barangsiapa memutusnya, maka Allah memutusnya (dari rahmat-Nya).” ⁽[1]⁾

 

[شُجْنَةٌ] pada huruf syiin boleh dengan dhummah, kasrah, dan fathah; dan maksudnya adalah akar pohon yang berbelit-belit.

 

[مِنَ الرَّحْمَنِ] penamaan rahim adalah asalnya diambil dari Nama ini, yang ia adalah satu sifat dari sifat-sifat Allah subhaanahu wata’aalaa, dan maknanya adalah bahwa rahim adalah jejak dari jejak-jejak rahmat-Nya subhaanahu wata’aalaa, lagi berkait-kait dengan rahmat-Nya, maka barangsiapa memutusnya, maka jadilah dia terputus dari rahmat Allah azza wa jalla, dan barangsiapa menyambungnya, maka rahmat Allah pun tersambung dengannya.

 

Dari ‘Abdullah bin Qaarizh, bahwa bapaknya bercerita kepadanya, bahwa dia pernah mengunjungi ‘Abdurrahman bin ‘Auf saat dia sedang sakit. Lalu ‘Abdurrahman radhiyallaahu ‘anhu berkata kepadanya:

 

وَصَلَتْكَ رَحِمٌ إِنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ « قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ : أَنَا الرَّحْمَنُ خَلَقْتُ الرَّحِمَ وَشَقَقْتُ لَهَا مِنِ اسْمِى فَمَنْ يَصِلْهَا أَصِلْهُ وَمَنْ يَقْطَعْهَا أَقْطَعْهُ فَأَبُتَّهُ أَوْ قَالَ « مَنْ يَبُتَّهَا أَبُتَّهُ »

 

“Rahim telah menyambungmu.” Sesungguhnya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Allah azza wa jalla telah berfirman, “Aku adalah ar-Rahman (Yang Maha Pengasih), rahim telah Kuciptakan, dan telah Ku belah untuknya dari nama-Ku. Maka barangsiapa menyambungnya, maka Akupun menyambungnya, dan barangsiapa memutusnya maka Akupun memutusnya, lalu Aku memotongnya -atau Dia berfirman- barangsiapa memotongnya, maka Akupun memotongnya.” ⁽[2]⁾

 

Dan dari ‘Iyadh bin Himaar al-Mujasyi’iy radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda pada suatu hari dalam khubah beliau, beliau bersabda -kemudian diapun menyebutkan hadits tersebut, dan di dalamnya-:

 

« وَأَهْلُ الْجَنَّةِ ثَلاَثَةٌ ذُو سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُتَصَدِّقٌ مُوَفَّقٌ وَرَجُلٌ رَحِيمٌ رَقِيقُ الْقَلْبِ لِكُلِّ ذِى قُرْبَى وَمُسْلِمٍ وَعَفِيفٌ مُتَعَفِّفٌ ذُو عِيَالٍ»

 

“Dan penghuni Sorga itu ada tiga; orang berkuasa yang adil lagi dermawan dan diberi taufik; seorang lelaki yang penyayang lagi lembut hatinya bagi setiap kerabat dan setiap muslim; serta orang yang bersih dari meminta-meminta lagi menjaga diri untuk tidak meminta-minta sedang dia punya tanggungan keluarga.” ⁽[3]⁾

 

(30 Sababan Li Tanaali Rahmatillaahi Ta’aalaa, Abu Abdirrahman Sulthan ‘Aliy, alih bahasa Muhammad Syahri)

________________________________________

Footnote:

^([1]) HR. Imam Ahmad, dan al-Arnauth berkata, ‘Shahih lighairihi.’ Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan dia berkata, ‘Ini adalah hadits hasan shahih.’ Dan dishahihkan oleh al-Albaniy dalam Shahiih at-Tirmidzi dan Shahiih al-Jaami’ (3522), dan as-Silsilah as-Shahiihah (925)

^([2]) HR. at-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad dari hadits Abu Hurairah; al-Hakim dan al-Baihaqiy dan dishahihkan oleh al-Albaniy.

^([3]) HR. Ahmad dan Muslim.