7. Memperbanyak Membaca al-Qur`an Yang Mulia
Juga memperbanyak apa yang telah tetap (keshahihannya) berupa dzikir-dzikir, do’a-do’a, dan pelunak hati, karena semua hal tersebut bisa melembutkan hati dan menjauhkan syetan.
8. Mendatangi Shalat Di Awal waktu
Yang demikian itu agar seseorang tidak tergesa-gesa untuk mendapatkan rakaat shalat, hingga ia memasuki shalat dalam keadaan kacau.
Dari Abu Qatadah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
«إِذَا أَتَيْتُمُ الصَّلاَةَ فَعَلَيْكُمْ بِالسَّكِينَةِ، وَلَا تَأْتُوْهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا»
“Jika kalian hendak mendatangi shalat, maka wajib atas kalian (mendatanginya) dengan tenang. Dan janganlah kalian mendatanginya sementara kalian tergesa-gesa. Apa yang kalian dapatkan, shalatlah. Dan apa yang kalian ketinggalan, maka sempurnakanlah.” ([1])
Dan Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, dia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,
«إِذَا ثُوِّبَ لِلصَّلَاةِ فَلَا تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ، وَأْتُوهَا وَعَلَيْكُمُ السَّكِينَةُ، فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا، وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا، فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَى الصَّلَاةِ فَهُوَ فِي صَلَاةٍ»
“Jika sudah dipanggil untuk shalat, maka janganlah kalian mendatanginya dalam keadaan tergesa-gesa. Datangilah shalat itu sementara kalian dalam keadaan tenang. Maka apa yang kalian dapatkan, shalatlah. Dan apa yang kalian ketinggalan, maka sempurnakanlah. Karena sesungguhnya salah seorang di antara kalian jika menyengaja untuk menuju shalat, maka dia berada dalam shalat.” ([2])
9. Merapatkan Dan Meluruskan Barisan([3])
Karena celah (antara orang yang shalat) adalah tempat syetan. Di dalam sebuah hadits,
«رَاصُّوا الصُّفُوفَ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَقُومُ فِي الْخَلَلِ»
“Rapatkanlah barisan, karena sesungguhnya syetan berdiri di celah-celahnya.” ([4])
Rasulullah ﷺ bersabda tentang lurusnya barisan,
«اسْتَوُوا، وَلَا تَخْتَلِفُوا، فَتَخْتَلِفَ قُلُوبُكُمْ »
“Luruskanlah dan janganlah berselisih (membuat barisan maju mundur tidak lurus), sehingga berselisihlah hati-hati kalian.” ([5])
Beliau ﷺ juga bersabda,
«لَتُسَوُّنَّ صُفُوفَكُمْ، أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوهِكُمْ»
“Kalian benar-benar meluruskan barisan kalian atau Allah akan benar-benar membuat perselisihan di antara wajah-wajah kalian.” ([6])
Tidak meluruskan barisan menjadikan wajah dan hati berselisih, mengurangi iman dan membunuh kekhusyu’an.
Meluruskan barisan dan menegakkannya termasuk kesempurnaan shalat dan kebaikannya, sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ,
«… فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ، مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ»
“Dikarenakan meluruskan barisan termasuk kesempurnaan shalat.” ([7])
Dan sabda beliau ﷺ,
«… فَإِنَّ إِقَامَةَ الصَّفِّ مِنْ حُسْنِ الصَّلَاةِ»
“Karena meluruskan barisan termasuk kebaikan shalat.” ([8])
(bersambung)
(Dialih bahasakan oleh Muhammad Syahri dari kitab as-Shalaat Wa Atsaruhaa Fi Ziyaadatil Iimaan Wa Tahdziibin Nafsi, Syaikh Husain al-‘Awayisyah)
______________
Foonote:
([1]) HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad di dalam Musnadnya.
([3]) Lihat buku penulis, Taswiyatush Shuhuuf Wa Atsaruhaa Fii Hayaatil Ummah.
([4]) HR. Ahmad dalam Musnadnya, Abu Dawud, dan ada dalam Shahiih al-Jaami’ (3448)
([5]) HR. Muslim dalam Shahiihnya, Ahmad dalam Musnadnya, dan yang lainnya.
([6]) HR. Al-Bukhari dalam Bab Meluruskan Barisan Saat Iqamat Dan Sesudahnya, dan yang lainnya.
([7]) Shahiih Muslim, Bab Meluruskan Barisan
([8]) Shahiih al-Bukhari, Bab Meluruskan Barisan Termasuk Kesempurnaan Shalat.